BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses
pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa diingatnya untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari- hari. Akibatnya, ketika anak didik kita lulus dari sekolah,
mereka pintar secara teoreris, akan tetapi mereka miskin aplikasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1
ayat 6, standar proses pendidikan adalah standar proses pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Selain standar proses pendidikan
ada beberapa standar lain yang ditetapkan dalam standar nasional itu, yaitu
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian. Munculnya penetapan standar- standar
tersebut diatas karena dorongan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pendidikan yang selama ini jauh tertinggal oleh negara- negara lain.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, standar proses
pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Oleh sebab bagaimanapun
idealnya standar isi dan standar lulusan serta standar- standar lainnya, tanpa
didukung oleh standar proses yang memadai, maka standar- standar tersebut
tidak akan memiliki nilai apa- apa. Dalam konteks itulah standar proses
pendidikan merupakan hal yang harus mendapat perhatian bagi pemerintah.
Dalam implementasi standar proses pendidikan, guru merupakan
komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses
pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Oleh karena
itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari
pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki
guru adalah bagaimana merancang suatu pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena kita yakin
tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu pendekatan tertentu.
Seorang pendidik akan memilih pendekatan pembelajaran agar tujuan
belajar dapat tercapai secara efektif, efisien dan ekonomis. Efektif dalam arti
semua potensi dapat dimanfaatkan, efektif dan ekonomis dalam arti hasil yang
diperoleh sesuai dengan biaya yang dikeluarkan sehingga memungkinkan
siswa untuk bergerak lebih lanjut.
Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam menyajikan pelajaran
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran, sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan
pembelajaran dalam menyajikan materi pelajaran berpengaruh pada tingkat
pemahaman siswa.
File Selengkapnya.....