BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penvakit atau kelemahan”. Di dunia, sebanyak 6 iuta anak meninggal setiap tahun karena diare sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang. (Parashar, 2013). Menurut WHO, di negara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1.87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun. Rata-rata anak usia < 3 tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun.
Data nasional Depkes menyebutkan setiap tahunnya di Indonesia 100.000 balita meninggal dunia karena diare. Itu artinya setiap hari ada 273 balita yang meninggal dunia dengan sia-sia. Sama dengan 11 jiwa meninggal setiap jamnya atau 1 jiwa meninggal setiap 5,5 menit akibat diare. (Depkes Rl. 2007) Diare merupakan penyebab kematianno. 4 pada semua umur dalam kelompok penyakit menular sebesar 13.2%. Sedangkan proporsi penyebab kematian diare pada umur 39 hari 11 bulan sebesar 31,4% dan pada umur 1-5 tahun sebesar 25,2% dan merupakan penyebab kematian nomor satu. (Hasil Riskesdas. 2007).
Trend kejadian diare di provinsi Sulawesi Selatan juga cenderung fluaktif . Pada tahun 2007 kasus diare cukup tinggi dengan jumlah kasus 209.435, kemudian turun signifikan menjadi 60.190 kasus pada tahun 2008. Pada tahun 2009 angka ini kembali melonjak menjadi 102.375 kasus. Penyakit Diare juga telah menjadi KLB di provinsi Sulawesi Selatan. tercatat pada tahun 2009 KLB Diare tersebar meliputi 30 desa dari 16 kecamatan yang mengancam 184.684 penduduk dimana terdapat 627 kasus yang menyebabkan 15 orang meninggal dunia. (Statistik, 2011)
Penyakit Diare menduduki peringkat pertama untuk jenis penyakit menular yang mewabah di kota Makassar pada tahun 2009 dengan jumlah kasus sebesar 45.014 dengan angka kematian sebesar 8 orang. Angka ini menurun pada tahun 2010 menjadi 39.740 kasus tanpa kasus kematian yang terpusat pada usia 12 bulan sampai 4 tahun (Badan Pusat Statistik, 2011). Berdasarkan data yang di dapatkan di medical recor RSU Haji Makassar angka kejadian penyakit diare pada tahun 2011 sebanyak 934 kasus, pada tahun 2012 sebanyak 783 kasus. Pada tahun 2013 sebanyak 593 kasus dan pada tahun 2014 periode Januari – Februari sebanyak 92 kasus. Jadi jumlah kasus dalam 3 tahun terakhir adalah 2403 kasus.