BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat dituntunkan kepada generasi-generasi mendatang. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia secara terarah. Maka dari itu melalui proses pengajaran bahasa diharapkan murid mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, guru memegang tugas dan tanggungjawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga professional harus memiliki sejumlah kemampuan
mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan murid berpartisipasi aktif dan kemampuan membuat suasana yang menunjang tercapainya pendidikan.
Pada sekolah dasar, anak akan mendapat pengetahuan awal tentang bahasa dan berhitung. Khususnya dalam pengetahuan berbahasa sangat penting bagi anak pada usia dini. Dengan dikuasai pengetahuan tentang berbahasa yang baik dan benar, anak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain. Pengetahuan berbahasa didapat murid di sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Anak akan dibimbing dan dibina perkembangan dan pemerolehan bahasa yang dimiliki oleh masing-masing individu. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat 4 aspek keterampilan yang harus dikuasai oleh murid sebagai dasar pembelajaran. Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Pembelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar kelas I diawali dengan pembelajaran reseptif. Dengan demikian keterampilan produktif dapat ikut ditingkatkan. Empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran bahasa adalah: keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), keterampilan menulis (writing skill). Keempat keterampilan berbahasa di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan. Keterampilan yang satu bergantung dengan keterampilan yang lain.
Menurut pendapat Savage (dalam Zuchdi dan Budiasih, 2001:55) bahwa membicarakan dan mendiskusikan menyimak,berbicara, membaca, dan menulis secara terpisah merupakan halyang tidak wajar dan selalu dibuat-buat: sebab sebenarnya keempat kemampuan itu merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Namun dalam pembelajaran kemampuan berbahasa keempat aspek itu masing-masing dapat memperoleh kesempatan untuk diberi penekanan. Jika pengenalan kemampuan menulis yang diajarkan, maka kemampuan menyimak, berbicara, membaca merupakan unsur penunjang.
Seorang anak belajar berbahasa karena didesak oleh kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sejak dini anak-anak diarahkan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk berkomunikasi dalam berbagai situasi yaitu mampu menyapa, mengajukan pertanyaan, menjawab, menyebutkan pendapat dan perasaan melalui bahasa. Murid diharapkan memiliki keterampilan berbahasa yang lengkap yaitu keempat aspek keterampilan dasar berbahasa harus dapat dikuasai dengan baik.