BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia usaha saat ini. Perusahaan dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat bersamaan dengan berdirinya perusahaan-perusahaan lain sebagai pesaing yang berat di dunia bisnis. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain untuk mempertahankan eksistensi perusahaan yang telah dibangun dan tetap unggul di hati konsumen. Perusahaan didirikan semata-mata untuk dapat memperoleh laba yang maksimum dan bersifat jangka panjang. Menghadapi kondisi persaingan usaha yang semakin ketat maka perusahaan perlu melakukan perubahan dan perbaikan, misalnya dengan perubahan struktur dan fungsi dari organisasi. Dengan demikian, untuk mencapai kinerja optimal, perusahaan harus terorganisasi dengan baik, memiliki visi dan misi, memiliki daya pengendalian manajemen serta mencintai pengetahuan untuk membantu orang agar dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi proses pengambilan keputusan yang tepat. Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu melaksanakan suatu fungsi yang disebut dengan pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis-praktis”. Karena itu kita akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya senantiasa membayangkan dan mengaitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi/perusahaan. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (Applied Behavioral). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntunan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan/organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang di lakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Penerapan sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan sehubungan dengan konsep pertanggungjawaban melalui akuntansi pertanggungjawaban (Responsibility Accounting) yang diberlakukan ke dalam unit-unit kerja yang ada dalam perusahaan. Maka dalam penerapan tersebut. Perusahaan membutuhkan seorang pemimpin yang mampu dan dapat melakukan perubahan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan usaha. Untuk mencapai sistem pertanggungjawaban yang baik maka dilakukan pemisahan secara tegas antara
wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi, wewenang meliputi kekuasaan untuk memerintah orang lain guna melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan.