BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesar menuntut Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk ikut serta dalam melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan dengan mengakibatkan semakin banyak dan semakin besarnya dunia usaha. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka fungsi pengendalian kurang dapat dilaksanakan dengan baik, karena jangkauan yang akan dikendalikan semakin luas dan kompleks sehingga kemampuan manajemen dirasakan sangat terbatas.
Ketika fase Pengendalian Manajemen masuk pada rana teknis pelaksanaan, maka menjadi penting kemudian untuk memahami dinamika dalam penganggaran. Penyusunan anggaran merupakan faktor penting yang harus dibahas secara matang dan penerapannya harus optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode
perusahaan berjalan.Anggaran pada dasarnya merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Pengendalian intern merupakan suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai organisasinya maupun sistem atau cara-cara yang digunakan untuk menjalankan perusahaan dan juga alat-alat yang digunakan perusahaan. Adapun pengendalian yang baik, tidak menjamin tidak akan terjadi
kesalahan dan penyelewengan dalam perusahaan, tetapi setidaknya akan mengurangi terjadinya kesalahan dan kecurangan dalam batas- batas yang layak, sehingga apabila terjadi kesalahan dan kecurangan, hal ini dapat diketahui dan diatasi dengan cepat.
Kas meliputi uang tunai dan instrument atau alat-alat pembayaran yang diterima oleh umum, baik yang ada di dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank (uang tunai kertas dan logam, cek, wesel cek, rekening bank yang berbentuk tabungan dan giro). Tambahan dibuat oleh bank terhadap saldo deposan. Pembayaran dalam jumlah kecil dengan cek sering menyebabkan keterlambatan, kelalaian, dan kelebihan biaya pencatatan dan pemprosesan pembayaran. Untuk alasan-alasan tersebut, pembayaran kas dalam jumlah kecil dilakukan dengan menggunakan dana dari kas kecil.