ABSTRAK
FITRA AFRIANDI. Manajemen Konflik Pasca Pemilihan Kepala Desa Lonrong Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng (dibimbing oleh JailanUsman, dan H. AnsyariMone).
Konflik pasca pemilihan kepala desa tentunya sangat di butuhkan manajemen konflik yang bagus dan matang untuk mengatasi berbagai konflik yang ada di desa tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden mengenai bagaimana peran dari berbagai pihak baik dari aparatur desa yang ada maupun aparatur pemerintah daerah. Kerjasama membangun komunikasi antara calon yang dikalahkan maupun calon yang menang dalam pemilihan sangat dibutuhkan demi tercapainya perdamaian agar konsisitensi musyawarah di desa tersebut tetap terjaga dengan baik dan tentunya tidak lepas dari keinginan berbagai pihak dalam mewujudkan kesejahteraan kehidupan bermasyarakat di Desa Lonrong Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng.
Jenis penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dalam menelaah 12 informan yaitu enam orang aparat Desa dua orang panitia pelaksana pemilihan Kepala Desa , Tokoh Masyarakat tiga orang, dan satu orang masyarakat biasa dengan metode wawancara mendalam serta observasi. Jenis penelitian yang di gunakan adalah fenomenologi dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen penomena konflik yang diterapkan pasca pemilihan Kepala Desa Lonrong serta mengetahui langkah-langkah penyelesaian konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Konflik Pasca Pemilihan kepala Desa di kategorikan terlaksana secara efektif meskipun masih ada kekurangan yang di nilai oleh masyarakat dari beberapa indikator manajemen konflik yaitu: (a) Bersaing, (b) Kerjasama,(c) Kompromi, (d) Menghindari, dan (e) Menyesuaikan. Juga dipengaruhi oleh ketidak tepatan dalam memilih strategi atau langkah-langkah penyelesaian konflik.
Kata Kunci : Manajemen Konflik Pasca Pemilihan Kepala desa.