ABSTRAK
ANDINI ARISANTI. ADAPTASI ANATOMIS POHON ROOF GARDEN - STUDI
Studi Kasus: Kondominium Taman Anggrek, Jakarta. (Dibawah bimbingan
ARIS MUNANDAR dan THERESIA PRAWITASARI)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya suatu bentuk alternatif taman
yang berada di atap suatu bangunan (roof garden) yang disebabkan oleh
semakin terbatasnya lahan yang telah digunakan untuk menyediakan ruang bagi
kebutuhan masyarakat atau pembangunan secara horizontal. Keadaan udara
pada level bangunan yang tinggi akan berbeda dengan keadaan udara di tempat
yang lebih rendah. Hal ini dapat mempengaruhi bentuk adaptasi tanaman pohon
pada khususnya untuk dapat hidup dengan baik di roof garden. Penelitian
mengambil tempat di roof garden kondominium Taman Anggrek, Jakarta. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk dapat mempelajari kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan (Stres) pada roof garden terhadap adaptasi anatomis tanaman
pohon di roof garden.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil contoh sampel iklim terlebih
dahulu pada dua lokasi yaitu pada tempat roof garden dengan non-roof garden.
Pengambilan sampel iklim meliputi kecepatan angin, kelembaban dan suhu
udara. Hasil yang didapat adalah kecepatan angin pada roof garden lebih besar
dari non-roof garden dengan kelembaban dan suhu udara yang lebih rendah
pada roof garden. Hasil pengukuran iklim ini menunjukkan bahwa lokasi roof
garden memiliki keadaan udara yang sejuk berangin.
Tanaman pohon yang telah dipilih yaitu pohon Bauhinia purpurea, Erythrina
christa-galli, Mussaenda erythophylla, dan Wodyetia bifurcata yang kemudian
diamati baik secara visual maupun anatomis. Pengamatan secara visual meliputi
keadaan pertumbuhan dan kesegaran dan hijau daun. Pengamatan anatomis
dilakukan pada daun dan akar. Pada daun diamati stomata, untuk mengetahui
kerapatan stomata; trikoma, untuk mengetahui panjang dan kerapatan trikoma;
serta ketebalan daun untuk melihat keberadaan lapisan lilin. Pada akar diamati
xilem untuk mempelajari konduktivitas akar atau kemampuan pohon dalam
menyerap air. Dari hasil perhitungan ini kemudian diolah secara statistik dengan
regresi sederhana antara kemampuan penyerapan air dari hasil perhitungan
konduktivitas akar dengan transpirasi yang didekati dari jumlah stomata.
Hubungan antara konduktivitas akar dengan trikoma yang merupakan bentuk
modifikasi epidermis juga dilakukan, dimana trikoma dapat berperan dalam
membatasi pengeluaran air yang berlebihan. Lapisan lilin merupakan bentuk
modifikasi lain yang dapat mempengaruhi pengeluaran air.
Dari hasil penelitian, konduktivitas yang berhubungan dengan stomata
daun terdapat pada tanaman Bauhinia purpurea, dan Wodyetia bifurcata,
sehingga menunjukkan bahwa konduktivitas merupakan bentuk adaptasi yang
signifikan pada lingkungan roof garden. Namun pada pohon Erythrina
christa-galli dan Mussaenda erythophylla menunjukkan bahwa bentuk adaptasi
merupakan fenomena yang kompleks yang dipengaruhi oleh bentuk anatomi lain
seperti lapisan lilin dan trikoma.
Dapat disimpulkan, tanaman yang tahan berada di roof garden adalah
pohon Bauhinia purpurea, dari segi anatomis memiliki hubungan konduktivitas
akar dengan stomata dan trikoma yang menunjukkan penyesuaian, dengan
bentuk visual yang lebih baik dari ke-3 pohon lainnya dan pohon Wodyetia
bifurcata yang secara anatomi memiliki stomata yang menyesuaikan terhadap
lingkungan roof garden kemudian dari segi visual pohon menunjukkan bentuk
pertumbuhan yang baik namun memiliki kualitas daun yang tidak terlalu segar.
Selanjutnya pohon dadap merah (Erythrina christa-galli) diperkirakan merupakan
pohon yang menunjukkan bentuk adaptasi yang kompleks yang dapat
dipengaruhi oleh lapisan lilin maupun bentuk adaptasi lain yang belum diketahui.
Bentuk visual pohon menunjukkan bentuk yang kurang baik yang terlihat dari
pertumbuhan dan kesegaran pohon. Kemudian pohon Mussaenda erythophylla
diperkirakan bukan pohon yang dapat tahan pada lingkungan roof garden, hal ini
ditinjau dari bentuk trikoma yang kurang mendukung pohon untuk hidup di
lingkungan roof garden, kemudian dari bentuk visual, pohon ini memiliki bentuk
pertumbuhan yang normal namun memiliki kualitas daun yang kurang segar.
Pohon dengan daun yang memiliki trikoma (rambut) dan lapisan lilin
dapat direkomendasikan sebagai pohon yang baik digunakan pada lokasi roof
garden. Walaupun demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap
pengamatan visual estetika pohon-pohon yang sering digunakan dalam desain
lanskap secara lebih mendetail dan lengkap. Selain itu Indentifikasi faktor-faktor
ganda (Multiple factor) yang dapat mempengaruhi adaptasi, perlu dilakukan serta
pengukuran konduktivitas stomata yang lebih modern agar didapat nilai yang
akurat.