BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia dialihkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang sering dijadikan tolok ukur dalam ujian nasional mencakup empat aspek keterampilan, yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keempat aspek keterampilan tersebut diajarkan secara terpadu dan berkaitan erat satu dengan yang lainnya disesuaikan dengan karakterisitk dan tingkatan siswa dalam belajar bahasa dan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomumkasi secara lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa Indonesia secara lisan antara lain: mampu menyampaikan informasi aktual secara emosional, menyatakan sikap intelektual, serta menyatakan sikap moral.
Kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis diarahkan agar siswa memiliki kegemaran menulis sehingga mampu meningkatkan pengetahuannya, menyampaikan informasi aktual, menyatakan sikap intelektual, menyatakan sikap moral dan mampu memanfaatkannya dalam kegiatan sehari-hari. Menurut (Akhadiah,1997:24) kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis juga merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang perlu diajarkan kepada siswa secara serius karena pembelajaran menulis berkaitan dengan proses belajar untuk berpikir secara kreatif. Siswa dalam pembelajaran menulis akan lebih dituntut untuk terus menambah pengetahuannya, baik yang berkaitan dengan tema, isi karangan, ataupun teknik penulisan yang baik. Kekurangmampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan atau idenya secara lisan ataupun tertulis, banyak
disebabkan oleh kurangnya pengalaman untuk memahami lambang dan konsep, termasuk di dalamnya penguasaan kosa kata dan penguasaan struktur kalimat yang baik.