ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Tipe Kepemimpinan Morowali dan faktor-faktor apa saya yang mempengaruhi proses Penerapan Tipe Kepemimpinan Bupati Morowali dalam pelaksanaan otonomi daerah. Hasil dari penelitian ini di harapkan menjadi masukan bagi pemerintah Kabupaten Morowali dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam pelaksanaan pemerintahan. Dari segi akademik, hasil hasil dari penelitian ini diharapkan memberi nilai tambah yang selanjutnya dapat dikomparasikan dengan penelitian-prnrlitian ilmiah lainnya, khususnya yang mengkaji masalah penerapan tipe kepemimpinan. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif kualitatif dengan dasar penelitian survey. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, angket dan wawancara dimana peneliti mengadakan tanya jawab langsung dengan responden sehubungan dengan masalah yang diteliti serta ditunjang oleh data sekunder. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Negeri Sipil di Kantor Skretariat Kabupaten Morowali yang anggota sampelnya sebanyak 50 orang pegawai yang dipilih secara teknik sampling dari 102 anggota populasi. Kemudian hasil data tersebut dianalisa dengan teknik kuantitatif dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil analisisnya diuraikan secara deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai Tipe Kepemimpinan Bupati Morowali.
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh langsung tentang: Penerapan Tipe Kepemimpinan Bupati Morowali menyangkut pelaksanaan otonomi daerah dalam 4(empat) Tipe Kepemimpinan yakni Tipe Direktif, Tipe Konsultatif, Partisipatif dan Tipe Delegatif hasil penelitian menunjukan bahwa Tipe Kepemimpinan Konsultatif yang dominan diterapkan oleh Bupati Morowali dengan skor tertinggi yakni 778 dengan rata-rata 3,11. Kemudian terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi yang dapat menjadi daya dukung ataupun penghambat dalam mengimplementasikan kepemimpinan Bupati Morowali, adapun faktor-faktor tersebut adalah: (1) pengalaman dalam memimpin, (2) kedisiplinan dalam memimpin, (3) infrastruktur, (4) tingkat pendidikan yang memadai dari pemimpin, (5) golongan kepangkatan yang semakin tinggi. Adapun Skor rata-rata tertinggi yakni 3,54 adanya kedisiplinan dalam memimpin.