BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbahasa pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi. Aspek-aspek bahasa tersebut antara lain keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik, keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa seperti proses komunikasi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek. Salah satu aspek keterampilan berbahasa adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran (Tarigan,1994:6)
Apalagi di zaman sekarang ini tampaknya sebagian besar pelajar kurang memiliki minat membaca, terutama membaca buku pelajaran. Ini diakibatkan sebagian pelajar tidak memiliki keahlian khusus dalam membaca sehingga pada saat membaca timbul rasa malas, bosan dan mengantuk, sehingga ilmu itu tidak penting. Dan berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Menurut Soedijarto dalam mustafa “hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan. Hasil belajar dalam hal ini meliputi kawasan kognitif, efektif dan kecakapan belajar seorang pelajar”
Hasil belajar bahasa Indonesia harus dimiliki oleh semua anak karena melalui bahasa Indonesia, anak belajar. Bahan belajar bahasa Indonesia merupakan keterampilan yang harus diajarkan. Sejak anak memasuki usia sekolah dan kesulitan yang terdapat dalam belajar bahasa Indonesia dapat segera teratasi, siswa mampu membaca bukan karena kebetulan tetapi melalui proses karena membaca bukanlah kegiatan ilmiah tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap dalam proses pembelajaran membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat yang terpelajar. Agar kemampuan membaca siswa akan lebih meningkat dengan melalui penggunaan metode inspeksional dan melalui metode inspeksional diharapkan agar kemampuan membaca siswa kelas X dapat mengalami peningkatan.
Ruang lingkup mata pelajarabahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan,berbicara,membaca dan menulis secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi ada tidaknya hubungan antara minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama.