BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cerita pendek merupakan frase yang terdiri dari cerita yang artinya “karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, penderitaan orang; kejadian (baik yang sungguh– sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka)” (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008: 263) dan pendek yang berarti sesuatu yang tidak panjang atau singkat/ringkas. Secara umum, cerpen harus berupa cerita atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-Cerpen bisa berisi pola atau barangkali juga tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek moderen cuma sesekali memiliki kandungan eksposisi. yang lebih umum yaitu awal yang mendadak, dengan cerita yang diawali di dalam aksi. layaknya didalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga memiliki kandungan klimaks, atau titik balik.enar terjadi, tapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja) serta relatif pendek.
Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Untuk menulis sebuah karangan yang sedarhanapun, secara teknik dituntut memenuhi persyaratan dasar seperti kalau kita menulis karangan yang rumit. Harus memilih topik, membatasinya, mengembangkan gagasan, menyajikannya dalam kalimat dan paragraf yang tersusun secara logis dan sebagainya.
Cerpen modern biasanya menempakkan kepaduan itu pada materinya yang tematik, dalam rangka membangun suatu kilasan wawasan yang sekoyong-koyong memunculkan keseluruhan pesannya. Penulis cerpen dengan cekatan menjalin perwatakan, episode, atau gaya yang tidak ada hubungan menjadi satu kesatuan dan fungsi yang membangun kepaduan, yaitu kepaduan gagasan, semangat, atau esensi pesan dalam cerita tersebut.
Pengalaman pribadi dalam arti apresiasi yang kaya tentang sastra membuat pembaca terpikat menikmati sebuah cerpen. Bukan semata oleh isi cerpen yang menarik, tetapi yang pokok adalah penemuan watak orang yang telah digaris bawahi oleh pengarang.
Sebuah cerpen pada dasarnya menuntut adanya perwatakan yang jelas pada tokoh cerita. Sang tokoh merupakan ide sentral dari cerita. Cerita semula dari sang tokoh dan nantinya berakhir pada nasib yang menimpa sang tokoh itu pula.