ABSTRAK
Dalam usaha penambangan, setelah cadangan batubara ditemukan dan dinyatakan layak oleh suatu perusahaan, diperlukan suatu perencanaan dan perancangan tambang yang matang agar diperoleh kinerja dan keuntungan yang maksimal. Salah satu aspek yang penting dalam penambangan batubara baik dari segi perencanaan maupun operasional adalah Stripping Ratio (SR) atau nisbah pengupasan. Pada penelitian ini akan dilakukan dua jenis perhitungan terhadap SR, yaitu perhitungan Break Even Stripping Rati(BESR) dan Stripping Ratio Optimal (SR Optimal). Break Even Stripping Ratio (BESR) adalah batas stripping ratio yang masih dapat digunakan dimana keuntungan sama dengan nol. Sedangkan SR optimal berperan sebagai SR yang akan dikerjakan pada operasi penambangan, dimana pada penelitian kali ini akan dilakukan perhitungan SR optimal berdasarkan pada pendekatan Cash Margin dan Net Present Value (NPV) yang paling optimal. Sebagai tempat studi kasus penelitian ini adalah Pit Selatan, Site Senakin, PT. Arutmin Indonesia.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh besarnya nilai Break Even Stripping Ratio (BESR) adalah 13,56 bcm/ton. Dari hasil BESR ini kemudian akan ditentukan SR Optimal dengan menggunakan beberapa skenario SR diantaranya SR 4.5; SR 5.5; SR 7.5; SR 9.5; SR 11.5; dan SR 13.5 Berdasarkan pendekatan Cash Margin diperoleh nilai SR Optimal sebesar 8.23 bcm/ton dengan nilai Cash Margin yang dihasilkan sebesar USD 35,856,150. Sedangkan nilai SR Optimal berdasarkan pendekatan Net Present Value adalah sebesar 8.02 bcm/ton dengan nilai NPV relatif sebesar USD 26,289,110. Dari nilai SR Optimal yang dihasilkan untuk masing- masing metode pendekatan, dapat disimpulkan bahwa bahwa peningkatan produksi tidak selalu memaksimumkan keuntungan. Ada stripping ratio optimum dimana hanya pada level ini produksi dapat memaksimumkan keuntungan.