BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kushartanti kehamilan adalah dikandungannya janin dan hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Menurut BKKBN (Bada Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma, lalu keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Menurut Hanifa masa kehamilan pada wanita hamil dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Menurut Guyton kehamilan adalah suatu rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan tersebut berkembang sampai menjadi fetus yang aterm. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (280 hari/40 minggu) atau 9 bulan 7 hari (Taufan Nugroho dkk, 2014; h.4).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan social dalam keluarga, memantau perubahan- perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan serta menatalaksanakan kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan mengasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang di harapkan. Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester : Trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu); Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu); Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 (29-42 minggu).
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI). Tujuan dilakukan pemeriksaan kehamilan antara lain untuk memantau kemajuan kehamilan, untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyulit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapakan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemeberian ASI ekslusif, mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelairan bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Menurut Manuaba (2008) pemeriksaan Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Mufdillah, 2009; h.7).
Asuhan Standar Minimal 7 T antar lain: Timbang Berat Badan dan pengukuran Tinggi badan, Ukur tekanan darah, Ukur Tinggi fundus uteri, Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap, Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Tes terhadap penyakit menular seksual, Temu Wicara (Konseling dan pemecahan masalah). (Taufan Nugroho dkk, 2014; h.6).
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan yang diterima wanita selama kehamilan dan sangat penting dalam membantu memastikan bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan dan persalinan. Pendekatan pelayanan antenatal ditekankan pada kualitas bukan kuantitas pada saat kunjungan. Menurut Saifudin (2002) dalam Ai Yeyeh dkk (2009) Untuk kehamilan noramal, direkomendasikan pelayanan antenatal minimal 4 kali kunjungan :