ABSTRAK
Instalasi Pengolahan Air Limbah Kantor Pusat Pertamina telah beroperasi sejak 1988. Pengolahan air limbah berjalan dengan menggunakan sistem activated sludge extended aeration. Selama masa pengoperasian ditemukan masalah pada proses pengolahan seperti karakteristik effluent yang tidak memenuhi baku mutu sehingga harus dilakukan evaluasi untuk meningkatan efisiensi pengolahan. Evaluasi ini dilakukan dengan menghitung parameter-parameter kinerja pada kondisi eksiting dan berdasarkan kriteria desain pada literatur. Selain itu, diperhitungkan juga kondisi perencanaan dengan debit air limbah dari beberapa gedung tambahan.
Hasil dari evaluasi ini yaitu efisiensi pengolahaan sudah mencapai 77% untuk penghilangan Biochemical Oxygen Demand (BOD) namun tidak sesuai dengan kriteria desain dimana efisiensi dari proses activated sludge extended aeration adalah 85%- 95%. Selain itu, konsentrasi ammonia pada effluent tidak memenuhi baku mutu. Pada kondisi eksisting, parameter kinerja adalah Mixed Liquor Suspended Solids (MLSS) dengan nilai 178 mg/L, Food to microorganismratio (F/M ratio) 0,84, kebutuhan udara pada bak aerasi sebesar 2190 m3/hari, sludge retention time selama 7 hari, dan nilai resirkulasi lumpur 86 m3/hari. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan untuk kondisi perencanaan yang sesuai dengan kriteria desain untuk mencapai nilai parameter kinerja MLSS 2.500 mg/L, F/M Ratio 0,06, kebutuhan udara pada bak aerasi sebesar 2.196 m3/hari, sludge retention time selama 24 hari dan nilai resirkulasi lumpur 0,15 m3/hari.
Keyword : evaluasi, air limbah domestik, gedung kantor