ABSTRAK
Skripsi ini adalah studi yang membahas tentang bagaimana masyarakat nelayan beradaptasi terhadap lingkungan pemukiman baru yang disiapkan oleh pemerintah. Pokok permasalahan adalah bagaimana pola-pola adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan sehingga tetap bertahan di lingkungan pemukiman baru tersebut dan bagaimana pola adaptasi tersebut berimplikasi terhadap pola penggunaan lahan dari pemukiman tersebut. Masalah ini dibahas dengan metode kuantitatif dan analisis kualitatif Relokasi (Ressetlement) masyarakat nelayan ke lingkungan yang sangat berbeda dengan lingkungan asalnya menimbulkan banyak permasalahan. Selain itu, tidak berfungsinya prasarana vital yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat nelayan, juga menjadi penyebab timbulnya permasalahan di pemukiman nelayan baru Untia.
Untuk tetap bertahan di pemukiman baru, masyarakat yang direlokasi menempuh beberapa cara, diantaranya dengan mengubah mata pencaharian, melakukan interaksi yang lebih intens dengan anggota masyarakat lain yang bukan dari pulau Lae-lae dan dengan mnyesuaikan dengan kehidupan kota yakni dengan mengubah pola sosialisasi dalam mendidik anak-anak mereka yakni meningkatkan pendidikan anak-anak mereka. Implikasi pola adaptasi masyarakat nelayan hanya berdampak pada perubahan penggunaan lahan privat.
Kata Kunci: Adaptasi sosial, Relokasi (Ressetlement), Masyarakat Nelayan, Pemukiman Nelayan