ABSTRAK
Di Kota Bulukumba khususnya di Kecamatan Ujung Bulu terdapat 1 (satu) trayek angkutan umum yaitu trayek angkutan umum dalam kota namun seiring dengan berjalannya waktu trayek tersebut tidak sesuai lagi dengan tata guna lahan yang sekarang karena munculnya berbagai aktifitas masyarakat yang berdampak pada perubahan tata guna lahan sehingga masih ada kawasan yang belum terjangkau lintasan rute angkutan kota. Hal ini menyebabkan terjadinya penyimpangan (deviasi) ke daerah-daerah yang sebenarnya bukan rutenya.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan mendeskripsikan kondisi dan keadaan yang terjadi dilapangan, dimana data dan iinformasi mengenai luas guna lahan dan presentasi luas masing-masing guna lahan di Kecamatan Ujung Bulu dan analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan Matriks Asal Tujuan (MAT) untuk mengananalisis pergerakan penduduk dan penentuan rute angkutan kota melalui gabungan beberapa data yaitu data asal tujuan, data tata guna lahan dan data kepadatan penduduk
Dari hasil analisis Matriks Asal Tujuan (MAT), zona yang paling berpotensi untuk menjadi tujuan adalah Zona F Kelurahan Caile dimana guna lahannya didominasi oleh sebagian besar kawasan permukiman, perdagangan, perkantoran, kesehatan, pendidikan, sarana transportasi (terminal) serta sawah. Asal perjalanan terbesar adalah Zona B Kelurahan Tanah Kongkong dimana guna lahannya merupakan kawasan sawah, permukiman serta perdagangan. Adapun rute pengembangan yang dapat dilakukan guna menyelesaikan permasalahan rute angkutan kota yang ada di Kecamatan Ujung Bulu yakni dilakukan penambahan rute angkutan kota yang sebelumnya terdapat 1 rute dibagi menjadi 2 rute dimana daerah yang sebelumnya belum terlayani sudah dapat di jangkau oleh rute angkutan kota.
Kata Kunci : Rute, Angkutan Kota, Guna Lahan