ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur, perilaku dan kinerja industri pertambangan non-migas di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri pertambangan non-migas di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data rasio konsentrasi, nilai output, nilai input, nilai tambah, upah, nilai produksi dan nilai ekspor barang tambang yang tersedia dalam katalog Statistik Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik tahun 2003 sampai 2007. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis perilaku. Metode kuantitatif dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan SCP untuk menganalisis struktur dan kinerja pertambangan non-migas dan untuk menganalisis kinerja pertambangan non-migas Indonesia menggunakan panel data fixed effect model.
Struktur pasar yang terjadi pada pertambangan non-migas adalah oligopoli ketat terlihat dari rasio konsentrasi dua perusahaan terbesar masing-masing barang tambang yaitu 93,08 persen. Hambatan masuk pasar dilihat dari rata-rata MES masing-masing barang tambang berada pada 77,94 persen berarti bahwa hambatan masuk untuk sektor ini tinggi. Perilaku pasar dapat terlihat dari strategi harga yang digunakan perusahaan adalah sebagai price takers karena harga yang berlaku dalam sektor pertambangan merupakan harga pasar (kesepakatan penjual dan pembeli) dunia. Strategi produk yang digunakan para pelaku usaha adalah dengan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan sehingga dapat bersaing di pasar dunia, sedangkan strategi promosi, perusahaan mengeluarkan publikasi melalui media cetak maupun elektronik yang menunjukkan kualitas produk dan perusahaan. Kinerja sektor terlihat dari estimasi yang menunjukkan semua variabel (efisiensi-X, ekspor, produktivitas dan konsentrasi rasio dua perusahaan terbesar) berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan (PCM). Variabel yang mempunyai pengaruh terbesar meningkatkan kinerja (PCM) adalah efisiensi-X
(XEFF) dan ekspor (EX).