BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Realita menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia, hingga saat ini masih tergolong rendah dan belum dapat memenuhi standar kualitas guru di Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa mutu pendidikan di Indonesia tertinggal daripada Negara lain di Asia Tenggara. Ini ditengarai bersumber dari rendahnya kualitas tenaga pendidik (guru) yang ada padahal guru merupakan subjek dalam kesuksesan proses pendidikan. Begitu strategisnya peran guru, hingga Ho Chi Minh seorang bapak pendiri Vietnam, mengatakan “Tidak ada pendidikan tanpa guru, dan tidak ada pembangunan tanpa pendidikan”.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas guru maka perlulah kita meningkatkan kesejahteraan guru terlebih dahulu, dengan memberikan kesempatan-kesempatan kepada mereka untuk berkarir dan mengaktualisasikan diri mereka sendiri. Dalam hal ini manajemen personalia tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi lainnya di dalam suatu kantor atau organisasi, karena terjadi keterkaitan antara satu sama lain. Salah satu persoalan dalam manajemen personalia yang terkait dengan fungsi manajemen adalah penempatan tenaga kerja seperti tenaga pengajar atau guru maupun staff yang terkait didalamnya. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat akan memberi pengaruh terhadap kinerja. Kegagalan dalam penempatan pegawai ini biasanya berdampak pada peningkatan produktivitas kerja sehingga dikatakan fungsi personalia akan selalu terkait dan mempengaruhi fungsi manajemen lainnya.
Dalam penempatan pegawai harus teliti dan memperhatikan segala aspek yang sehubungan dengan penempatan pegawai tersebut, diantaranya prestasi kerja pegawai.Sebagian besar pegawai dalam menempatkan pegawainya cenderung tidak memperhatikan hal ini.Terkadang hanya mempertimbangkan kesenioran dan tingkat pendidikan pegawai. Sehingga sering terjadi penempatan pegawai yang kurang tepat, akhirnya resikonya akan kembali pada pimpinan sendiri dan tidak tercapainya tujuan yang diharapkan.
Untuk mengatasi masalah penempatan pegawai yang kurang tepat maka pada Kantor Sekolah SMA Negeri 3 Takalar, Kabupaten Takalar memerlukan penilaian prestasi kerja (Performance Appraisal).Performance Appraisal merupakan salah satu fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia, yang diperlukan sebagai alat ukur prestasi dan kemampuan kerja pegawai serta para guru dan juga dimaksudkan untuk pengembangan bakat dan karakter yang bersangkutan.
Penilaian prestasi perlu untuk dilaksanakan, sebab memberikan manfaat tak hanya bagi Sekolah SMA Negeri 3 Takalar, tetapi juga bagi semua pegawai serta seluruh tenaga pengajar itu sendiri termasuk para guru dan staff. Bagi pimpinan, hasil penilaian prestasi kerja tersebut dapat digunakan dalam beberapa keputusan penting mengenai pegawai antara lain promosi jabatan.
Promosi mempunyai arti yang penting bagi setiap kantor atau organisasi, sebab promosi berarti kestabilan kantor dan moral pegawai akan lebih terjamin. Promosi yang dilakukan secara baik yang berdasarkan penilaian prestasi kerja pegawai dan indikator-indikator yang lain akan memberi tenaga-tenaga professional yang memiliki sumber daya yang unggul sehingga mampu meningkatkan produktivitas tenaga pengajar dan para staff di Sekolah SMA Negeri 3 Takalar.
Berdasarkan hal tersebut, mendorong penulis untuk meneliti bagaimana pengaruh pelaksanaan penialaian prestasi kerja (Performance Appraisal) sebagai dasar promosi dalam meningkatkan kinerjanya agar kesejahteraan guru dapat tercapai, dalam bentuk skripsi dengan judul :