BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembicaraan mengenai MSDM (manajemen sumber daya manusia) semakin mendapat perhatian. Pada hakekatnya MSDM merupakan suatu upaya m engintegrasian kebutuhan personil dengan tujuan organisasi, agar induvidu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun bekerja untuk tujuan organisasi. Saat ini pengakuan terhadap manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada, atau sedang menuju dalam mas yarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja sebagai suatu yang mulia tanpa mengabaikan manusia yang melakukan pekerjaan tersebut. Manusia sebagai anggota organisasi dalam melakukan proses pekerjaan akan sangat dipengaruhi oleh kepribadiaan yang berbeda beda, misalnya Sikap, sifat, nilai-nilai, kenginan dan minat dan itu akan berpengaruh pada gaya kepemimpinan juga pada kinerja. Gaya kepemimpinan adalah pola prilaku konsisten yang diterapkan pemimpin dengan melalui orang lain,yaitu perilaku yang diperlihatkan pimpinan pada saat mempengaruhi orang lain,seperti dipersepsikan orang lain. Gaya bukanlah soal bagaimana pendapat orang lain,terutama bawahaannya, tentang perilaku pemimpinannya (Hersey dan Blanchard,1992).
Melalui gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin,tetapi,ia akan mentransfer beberapa nilai seperti penekanan kelompok,dukungan dari orang orang/karya wan, toleransi terhadap resiko,k riteria pengupahan dan sebagainya Pada sisi lain, pegawai akan membentuk persepsi subyektif mengenai dasar-dasar nilai yang ada dalam organisasi sesuai nilai nilai yang ingin di sampaikan pimpinan melalui gaya kepemimpinan.
Untuk menyelaraskan nilai nilai perusahaan dibutuhkan suatu proses yang disebut sosialisasi. Proses sosialisasi akan sempurna jika pegawai barumerasa senang pada pekerjaan dan organisasi.Pendatang baru merasa diterima oleh rekankerjanya sebagai orang yang dipercaya dan memiliki nilai -nilai menimbulkan rasa percaya diri bahwa dia mampu mengerjakan pekerjaan secara sukses memahami system yang ada, tidak hanya berkaitan dengan tuga-tugasnya saja,tetapi juga dengan peraturan yang ada.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi kondisi kerja,Karena akan berhubungan dengan bagaimana karyawan akan menerima suatu gaya kepemimpinan,senang atau tidak ,suka atau tidak. Disatu sisi gaya kepemimpinan tertentu dapat menyebabkan penurunan kinerja. Dalam usaha untuk mempertahan kan dan meningkatkan kinerja disisi lain dapat menyebabkan penurunan kinerja .
Dalam usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan menurut Rustandi( 2007)sangat diperlukan seorang pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan situsional,yaitu pemimpin selain mempunyai kemampuan pribadi,juga mampu membaca keadaan bawahaannya serta lingkungan kerja.Dalam hal ini kematangan bawahan berkaitan langsung dengan gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan,agar pemimpin memperoleh ketaatan atau pengaruh yang memadai.Untuk itu pemimpin harus menciptakan suatu kerja yang mendukung para bawahan untuk selalu berprestas