ABSTRAK
Pelayanan farmasi merupakan pelayanan penunjang sekaligus revenue center utama bagi Rumah Sakit. Instalasi Farmasi khususnya Gudang Farmasi bertanggung jawab untuk menjaga persediaan obat-obatan agar terhindar dari kerusakan dan kadaluarsa serta menjaga mutu obat-obatan yang disimpan di gudang farmasi. Ditemukannya obat kadaluarsa dan rusak di gudang farmasi RS Mulya merupakan salah satu indikasi adanya masalah dalam penyimpanan obat yang dilakukan di gudang farmasi RS Mulya. Untuk itu perlu dilakukan anilisis mengenai sistem penyimpanan obat yang dilakukan di gudang farmasi RS Mulya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari observasi langsung, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan penelitian ini terdiri dari Kepala Instalasi Farmasi, Petugas Gudang Farmasi dan Petugas Keuangan Rumah Sakit Mulya Tangerang.
Sistem penyimpanan obat yang dilakukan di Gudang Farmasi RS Mulya masih belum cukup efektif. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa komponen 1) input (SDM, anggaran, sarana/prasarana), 2) proses (penerimaan obat, pengaturan penyimpanan obat, pengeluaran obat, stock opname obat) dan 3) kriteria efisiensi sistem penyimpanan/output (kesesuaian jumlah stok obat, persentase obat kadaluarsa/rusak, death stock & kesesuaian sistem pengeluaran obat) yang belum sesuai dengan pedoman Dirjend Bina Farmasi dan Alat Kesehatan tahun 2010.
Diharapkan manajemen RS lebih memperhatikan sistem penyimpanan obat (mulai dari input, proses hingga output) di gudang farmasi. Meskipun kegiatan penyimpanan obat tidak terhubung langsung dengan pelayanan kepada konsumen rumah sakit namun jika kegiatan penyimpanan obat di gudang farmasi diabaikan akan memberikan kerugian yang besar bagi rumah sakit.
Kata Kunci: Penyimpanan Obat, Gudang Farmasi, Rumah Sakit.