ABSTRAK
PT. Aman Toebillah Putra adalah perusahaan yang bergerak pada usaha pertambangan batubara. PT. Aman Toebillah Putra melakukan usaha pertambangan di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. PT. Aman Toebillah Putra bekerja sama dengan PT. Sinar Baru Wijaya Perkasa (SBWP) sebagai kontraktor atau pihak penambang dan juga bekerja sama dengan PT. Sinar Musi Jaya (SMJ) sebagai pihak transportir.
PT. Aman Toebillah Putra menggunakan metode tambang terbuka (open pit mining), dimulai dari survei pemetaan, pembersihan lahan (land clearing), pengupasan top soil dan pengangkutan, pengupasan tanah penutup (overburden) dan pengangkutan, pembersihan lapisan atas batubara (cleaning), penambangan batubara, pengolahan batubara, pemasaran, dan reklamasi lahan pasca tambang. Dalam pengoperasiannya, alat muat yang digunakan oleh perusahaan adalah excavator jenis caterpilar, sedangkan alat angkut yang digunakan adalah dump truck Nissan CWB dan dumptruck Iveco.
Berdasarkan pengamatan dilapangan, kegiatan pengecilan ukuran batubara oleh crusher mengalami sedikit permasalahan, ini dikarenakan belum tercapainya target produksi dalam memenuhi kebutuhan hauling ke pelabuhan yang diharapkan yaitu 40,871.46 ton/bulan dengan asumsi kapasitas angkut nyata belt conveyor per jam dikalikan jam kerja dalam satu bulan, sedangkan batubara yang dapat diproses pada crusher hanya 37,986.44 ton/bulan. Untuk memenuhi target produksi kebutuhan hauling tersebut agar tidak terjadinya antrian hauling di stockpile maka hal yang harus dilakukan adalah mengurangi waktu standby yang ada dan juga waktu hambatan yang sering terjadi.
Dengan dilakukan perbaikan yaitu dengan cara pengurangan waktu hambatan dengan maksimal, maka target produksi dapat tercapai yaitu 40,871.46 ton/bulan (41.000 ton/bulan) dengan asumsi tanpa penambahan jumlah karyawan dan jam kerja.