BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural karena terdiri atas bermacam-macam suku bangsa dengan perbedaan adat istiadat, kebudayaan, agama, sistem sosial dan bahasa daerah. Berbagai kebudayaan masyarakat Indonesia tersebar pada setiap daerah di Indonesia. Dalam keseharian, manusia tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupan tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadangkala disadari atau tidak, manusia merusak kebudayaan. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Disisi lain, manusia mahluk budaya adalah juga kodrati, artinya sejak lahir sudah menjadi mahluk yang paling sempurna karena dibekali oleh sang pengcipta dengan akal, perasaan, dan kehendak yang membeda-bedakannya dengan mahluk hewan. sebagai mahluk budaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan kebudayaannya apabila hidup bersama dan berhubungan dengan manusia lain. dalam hubungan tersebut, manusia mempertimbangkan mana yang benar dan salah mana yang baik dan buruk, serta mana yang bermanfaat dan merugikan. pertimbangan ini awal terjadinya suatu sistem nilai budaya yang menjadi norma kehidupan bersama.
Jika dilihat secara umum, jelas tampak bahwa manusia yang hidup dan berkembang merupakan manusia yang selalu mengalami perubahan dan perubahan itu merupakan perubahan yang lahir karena hasil proses pembelajaran. Suatu lembaga pendidikan merupakan standar sebagai tujuan maka pendidikan yang terkait dengan beberapa unsur di dalamnya menjadi kewajiban bersama untuk menciptakan suasana saling membutuhkan. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian. E.B Tylor dalam (Soekanto, 2010:150) mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beraneka ragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.