ABSTRAK
Bagi petugas medis, peningkatan jumlah operasi sesar seharusnya menjadi hal yang mengkhawatirkan sebab kemungkinan risiko yang dialami pasien juga besar. Salah satu risiko operasi sesar yaitu infeksi, dapat dicegah dengan pemberian terapi antibiotika profilaksis yang tepat.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif. Data diperoleh dari kartu rekam medik pasien yang disimpan di RS Panti Rapih.
Presentase operasi sesar pada bulan Januari-Desember 2007 berkisar antara 31,82-45,13%. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan yaitu operasi sesar primer (81,40%) dan operasi sesar ulangan (18,60%). Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi yaitu operasi sesar elektif (53,49%) dengan indikasi paling banyak disproporsi kepala panggul (23,53%); dan operasi sesar emergency (46,51%) dengan indikasi paling banyak induksi gagal (25,00%). Karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar yaitu sebesar 53,48% berusia 20-29 tahun; sebesar 58,14% menjalani kehamilan yang pertama; sebanyak 69,77% belum pernah melahirkan sebelumnya; dan sebanyak 86,05% belum pernah mengalami aborsi. Antibiotika profilaksis yang paling banyak digunakan yaitu berupa seftriakson 2 gram (81,40%) dan rute pemberian yang paling banyak digunakan adalah intravena (86%). Drug related ploblems yang muncul pada penggunaan antibiotika profilaksis yaitu 8 kasus terapi obat tidak diperlukan, 5 kasus salah obat; 12 kasus dosis terlalu rendah, dan 41 kasus efek samping obat.
Kata kunci: antibiotika profilaksis, operasi sesar, RS Panti Rapih