ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan terhadap rendahnya tingkat kemampuan IPA siswa Indonesia pada penelitian PISA tahun 2012 dan 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental tipe non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini sebanyak 56 orang, terdiri dari 26 orang kelas IV B sebagai kelompok eksperimendan 30 siswa kelas IV C sebagai kelompok kontrol. Treatment yang diterapkan di kelompok eksperimen adalah model PBL. Ada 5 langkah dalam model PBL yaituorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, melakukan penyelidikan individual atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Model PBL berpengaruh terhadap terhadap kemampuan evaluasi. Skor rerata selisih kelompok eksperimen (M = 0,68, SE = 0,07) lebih tinggi daripada rerata selisih kelompok kontrol (M = 0,44, SE = 0,09). Perbedaan skor signifikan t(54) = -2,068, p = 0,043 (p < 0,05). Effect sizemodel PBL terhadap kemampuan evaluasi adalah 0,26 atau setara dengan 7%. 2) Model PBL berpengaruh terhadap terhadap kemampuan inferensi. Skor rerata selisih kelompok eksperimen (M = 0,76, SE = 0,09) lebih tinggi daripada rerata selisih kelompok kontrol (M = 0,32, SE = 0,09). Perbedaan skor signifikan t(54) = -3,28, p = 0,002 (p < 0,05). Effect sizemodel PBL terhadap kemampuan inferensiadalah 0,41 atau setara dengan 17%.
Kata kunci: model Problem Based Learning, kemampuan evaluasi, kemampuan inferensi, mata pelajaran IPA.
File Selengkapnya.....