ABSTRAK
Masalah kemiskinan adalah masalah yang konkret dihadapi masyarakat dulu hingga sekarang. Sudah banyak cara yang dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan, namu tetap saja permasalahan ini tidak selesai. khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia masalah kemiskinan adalah persoalan yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Gereja yang hidup dan berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia tentu tidak bisa begitu saja menutup mata dengan permasalahan ini. Kemiskinan bukan hanya menjadi perhatian para pemimpin negara, kaum politisi dan pekerja sosial, tetapi juga menjadi perhatian para pemimpin gereja dan jemaat-jemaat yang ada di Indonesia.
Karya sosial gereja dapat diartikan sebagai usaha-usaha yang dilakukan oleh gereja secara sadar dan sengaja serta terencana dalam rangka mencegah ataupun mengatasi persoalan-persoalan hidup yang terjadi di tengah-tengah sesama masyarakat. Diakonia adalah praksis dari pemberitaan Firman yang berlangsung sesudah kebaktian. Gereja perlu mewujudnyatakan pemeberitaan Firman Tuhan. Diakonia bukanlah sekedar persoalan memberi uang. Diakonia merupakan sebuah panggilan untuk berbagi hidup dan solidaritas dengan yang miskin dan tertindas. Diakonia harus dijalankan dalam rangka Missio Dei, yaitu kehadiran pemerintahan Allah di dunia yang penuh kontradiksi dan kompleks.
Dalam tulisan ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan subjek yang diteliti. Pengumpulan data dengan data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi serta data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk pelayanan Gereja Kristen Protestan Indonesia dalam membantu pendidikan anak-anak di Panti Asuhan Mamre.
Salah satu bentuk nyata dari karya sosial Gereja Kristen Protestan Indonesia adalah dengan medirikan Panti Asuhan Mamre sebagai wadah diakonia yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang terlantar dan ditelantarkan, menolong mereka dari kesulitan hidup yang disebabkan oleh kematian, kemiskinan atau ketidakmampuan orangtua. Dalam memberikan pelayanan kepada anak-anak Gereja Kristen Protestan Indonesia tidak hanya memberi perhatian kepada aspek pengetahuan saja, namun berusaha untuk memberikan pelayanan secara holistik dan berkesinambungan. Anak-anak benar-benar dipersiapkan melalui pendidikan formal dan informal agar memiliki kemampuan yang kelak digunakan bukan hanya untuk mencari pekerjaan tetapi juga mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Gereja Kristen Protestan Indonesia melakukan pelayanan semata-mata ingin mewujudnyatakan tanda-tanda Kerjaan Allah di tengah-tengah dunia, Gereja Kristen Protestan Indonesia tidak berusaha melakukan kristenisasi atau mencari jiwa-jiwa untuk dimasukkan menjadi anggota jemaat. Gereja Kristen Protestan Indonesia melakukan pelayanan yang universal, dimana setiap orang adalah sama dihadapan Allah, maka setiap orang berhak untuk memperoleh pertolongan dan setiap orang wajib juga untuk melayani.
Kata Kunci : Diakonia, Gereja, Pendidikan