ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mengkaji perbandingan konsep pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan menurut K.H. Ahmad Dahlan. Bagi K.H. Hasyim Asy’ari, kurikulum yang penting dan mulia haruslah didahulukan ketimbang kurikulum lainnya. Ini artinya bahwa peserta didik dapat melakukan kajian terhadap kurikulum secara hirarkis. Dalam pada itu, K.H. Hasyim Asy’ari memprioritaskan kurikulum al-Qur’an daripada lainnya. Mengedepankan kurikulum al-Qur’an ini agaknya tepat. Sebab, sebagaimana pendapat Muhammad Faisal Ali Sa’ud, kurikulum al-Qur’an merupakan ciri yang membedakan antara kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum pendidikan lain Di Pesantren Tebuireng beliau mengajarkan ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab, mulai dari tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi, sehingga mengeluarkan alim ulama yang tidak sedikit bilangannya Lembaga pendidikan madrasah yang sebelumnya merupakan pondok pesantren Muhammadiyah memberikan pelajaran agama dan ilmu umum secara bersama-sama. Adapun pendidikan agama yang diajarkan terutama yang bersumber dari kitab-kitab fiqih dari madzhab Imam Syafi’i, ilmu tasawuf karangan Imam Ghazali, tauhid dari kitab Risalah Tauhid dan kitab Tafsir Jalalain dan tafsir al-Manar. Sedangkan pengetahuan umum meliputi ilmu sejarah, ilmu hitung, menggambar, bahasa Melayu, bahasa Belanda dan bahasa Inggris. K.H. Ahmad Dahlan mempraktikan dahulu apa yang selalu dikemukakannya dan selalu menganjurkan agar pengajaran agama meninggalkan cara lama dan memulai cara baru dan para Kiai giat mendatangi murid dan tidak hanya menunggu datangnya santri di pesantren atau suraunya.
File Selengkapnya.....