ABSTRAK
SMP Islam Al Syukro adalah lembaga pendidikan yang sarat akan ilmu pengetahuan umum dan Islam yakni memadukan kurikulum KTSP dan pengayaan keagamaan. Dalam hal ini adalah pembinaan ibadah yang dilakukan oleh guru agama, terhadap siswanya. Komunikan (siswa) dan komunikatornya adalah (guru) yang menyampaikan pesan berupa materi ibadah. Dalam pembinaan ibadah tidak terlepas dari adanya hubungan komunikasi. Pembinaan ibadah dapat menggunakan pola komunikasi yang tepat untuk menyampaikan pesan kepada siswanya. Sehingga komunikasi dapat berlangsung dengan efektif dan intensif akibat dari intensitas pola komunikasi yang selalu diterapkan setiap hari, sehingga menimbulkan kenyamanan, kesenangan dan kebiasaan bagi komunikan karena pesan dari komunikator dapat dipahami dengan baik.
Untuk mengetahui Pola Komunikasi yang diterapkan oleh guru agama dan siswa dalam pembinaan ibadah, maka penulis memaparkan dengan pertanyaan yang meliputi dua hal: Bagaimana komunikasi antarpribadi guru agama terhadap siswa dalam pembinaan ibadah? Bagaimana komunikasi kelompok guru agama terhadap siswa dalam pembinaan ibadah?
Adapun teori yang digunakan oleh penulis adalah teori dari Steward L. Tubbs dan Silvia Mess, menguraikan ciri-ciri komunikasi yang efektif ada lima: Pengertian, Kesenangan, Mempengaruhi Sikap, Hubungan sosial yang baik, Tindakan. Sedangkan metode yang digunakan adalah tanya jawab, nasihat, curhat dari hati ke hati (komunikasi secara pribadi), demonstrasi, ceramah, monitoring dan cerita (kelompok). Dalam hal ini, Siswa (komunikan) diberikan materi tentang agama dan ibadah oleh guru agama (komunikator) yang berlangsung secara tatap muka baik komunikasi antarpribadi maupun kelompok.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu menggambarkan sesuatu sesuai dengan fenomena yang ada, dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan teknik pengumpulan data, pengamatan lapangan, wawancara dan dokumentasi di SMP Islam Al Syukro Ciputat. Yang kemudian di deskripsikan, diinterpretasikan dan di tafsirkan.
Maka hasil yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini adalah bahwa Dengan menggunakan dua pola komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok pembinaan ibadah di SMP Islam Al Syukro dapat berjalan efektif, efisien dan intensif. Hal ini terlihat dari intensitas komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok yang dilakukan setiap hari dan diterapkan dalam pembinaan ibadah menghasilkan feedback langsung dari komunikan (siswa) baik berbentuk tindakan secara langsung ataupun siswa memberikan tanggapan langsung mengenai materi ibadah dan kultum yang disampaikan oleh guru agama. Yang kemudian membentuk perilaku ibadah yang baik, kenyamanan, kesenangan keakraban dan kebiasaan pada siswa untuk selalu taat beribadah kepada Allah dimanapun dan kapanpun berada. Sehingga dapat dsimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi yang terjadi di SMP Islam Al Syukro adalah melahirkan efektifitas dan komunikasi kelompok yang terjadi adalah melahirkan efisiensi.