ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian awal melalui data angket kepada 318 siswa dan disertai data hasil wawancara. Melalui data angket yang menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni terdapat 268 siswa dengan pola asuh demokratis dan 50 siswa dengan pola asuh otoriter. Selain itu juga data ini didukung berdasarkan wawancara dengan guru BK Kelas X di SMA N 1 Kedungwuni bahwa ada beberapa siswa yang masih merasa pesimis, kurang bersemangat bersekolah, kurang puas dengan keberhasilan yang dicapai, mudah putus asa dan harga dirinya rendah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran harga diri (self esteem)pada siswa dengan pola asuh orang tua otoriter di SMA Negeri 1 Kedungwuni, mengetahui gambaran harga diri (self esteem)pada siswa dengan pola asuh orang tua demokratis di SMA Negeri 1 Kedungwuni, dan mengetahui perbedaan harga diri(self esteem) siswa antara pola asuh orang tua otoriter dengan demokratis di SMA Negeri 1 Kedungwuni.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu siswa dengan pola asuh orang tua otoriter dan siswa dengan pola asuh orang tua demokratis, sedangkan variabel terikat yaitu harga diri (self esteem). Populasi dalam penelitian adalah 318 siswa dengan taraf kesalahan 5% maka sampel yang digunakan 167 siswa dan teknik sampel yang digunakan yaitu proportionate random sampling, kemudian pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu skala psikologis. Validitas dalam penelitian ini adalah validitas konstrak. Uji reliabilitas pada penelitian menggunakan Cronbrach’s Alpha dan menggunakan bantuan program Statistic Package for Social Science (SPSS) for Windows. Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif persentase dan uji t-test.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu harga diri (self esteem) siswa pola asuh orang tua otoriter memperoleh prosentase rata-rata 69% dengan kategori sedang, sedangkan harga diri (self esteem) pola asuh orang tua demokratis memperoleh prosentase rata-rata 77% dengan kategori tinggi. Artinya harga diri (self esteem) siswa pola asuh orang tua otoriter lebih rendah jika dibanding harga diri (self esteem) pola asuh orang tua demokratis.
Simpulan dalam penelitian ini yaitu harga diri (self esteem) siswa pola asuh orang tua otoriter lebih rendah jika dibanding harga diri (self esteem) pola asuh orang tua demokratis. Untuk itu guru BK sebagai perantara antara orang tua dengan murid, sebaiknya mengkomunikasikan dengan bijak masalah-masalah yang dialami siswa, dan orang tua murid sebaiknya menerapkan pola asuh demokratis kepada anak.
Kata Kunci: Harga Diri (Self Esteem), Pola Asuh Orang Tua Otoriter, Pola Asuh Orang Tua Demokratis
File Selengkapnya.....