ABSTRAK
Perkembangan industri yang meningkat, menyebabkan persaingan antar perusahaan yang bergerak dalam produksi barang dan jasa yang sama. Selama dilakukan dengan etika bisnis yang benar, maka persaingan tersebut adalah persaingan yang sehat. Salah satu upaya untuk memenangkan persaingan tersebut antara lain pengendalian kualitas daripada produk yang dipasarkan sebelum jatuh kepada konsumen. Dengan adanya pengendalian mutu atau kualitas, diharapkan kosumen merasa puas dengan produk yang dibeli. Hal ini akan mengakibatkan permintaan produksi perusahaan tersebut stabil ataupun meningkat. Pengendalian tersebut tidak dapat dilakukan secara konstan, tetapi harus dilakukan sesuai dengan tuntutan konsumen yang sifatnya dinamis. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengendalian kualitas yaitu Six Sigma.
Pada penelitian ini dilakukan suatu pengendalian kualitas menggunakan metode Six Sigma melalui Fase Define, Measure, Analyze (DMA), pada suatu perusahaan yang bergerak dalam industri kertas yaitu PT X Paper Products Tangerang-Indonesia. Dengan dua jenis kertas yang dominan dalam target pasar yaitu jenis IT 127 dan IT 170. Permasalahan dalam proses produksi kertas jenis IT 127 adalah faktor light/sangat terang dan untuk jenis IT 170 adalah faktor dyes atau merah berlebihan. Permasalahan tersebut mengakibatkan perusahaan belum mempunyai kapabilitas dan berada pada level 1.3 sigma untuk IT 127 dan 1.52 sigma untuk IT 170. Penyebab utama faktor sangat terang jenis IT 127 dan merah berlebihan untuk IT 170 adalah faktor kecerobohan pekerja dalam proses produksi sehingga perlu diadakan pelatihan berupa APAR, Chemical, Dyes, dan Operasional Pekerja. Serta dilakukannya evaluasi pekerja dengan tujuan mengurangi kecerobohan dan meningkatkan pemahaman untuk improve produksi kertas.
Kata kunci : DMA, metode Six Sigma, PT X Pulp Products Tangerang-Indonesia.
File Selengkapnya.....