ABSTRAK
Perilaku asertif merupakan keterampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan baik secara jujur dan terbuka serta dapat menegakkan hak individu tanpa melanggar hak-hak orang lain. Perilaku asertif dibutuhkan pada setiap individu guna kenyamanan dan perasaan tenang baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan fenomena yang ada di kelas IX SMP N 25 Semarang dari hasil analisis DCM dan wawancara guru BK menunujukkan perilaku asertif rendah. Rumusan masalah yaitu (1) bagaimana gambaran perilaku asertif siswa sebelum dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama; (2) apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat berpengaruh positif terhadap perilaku asertif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap perilaku asertif. Manfaat penelitian ini dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dunia konseling.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas IX dan sebagai sampelnya adalah sepuluh siswa kelas IX. Teknik sampel diambil dengan teknik purposive random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala perilaku asertif dan pedoman observasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif persentase dan uji wilcoxon dengan membandingkan jenjang terkecil dari hasil pre test dan post test.
Hasil penelitian ini yaitu (1) tingkat perilaku asertif sebelum diberikan perlakuan berada pada kriteria sedang (40%), dan sesudah diberikan perlakuan termasuk ke dalam kategori tinggi (72 %). (2) layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama berpengaruh terhadap perilaku asertif siswa dengan peningkatan sebesar 32%. <8 asertif="" berpengaruh="" bimbingan="" dan="" dapat="" demikian="" dengan="" diterima="" ditolak.="" h0="" ha="" kelompok="" layanan="" maka="" nbsp="" p="" perilaku="" positif="" siswa.="" sosiodrama="" teknik="" terhadap="">8>Hal itu diperkuat pula dengan hasil uji Wilcoxon yang menunjukkan nilai t hitung = 0 dan t tabel=8, jadi nilai
t hitung <
ttabel (0<8), maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama
dapat
berpengaruh
positif terhadap perilaku
asertif siswa.
Simpulan dari penelitian ini adalah perilaku asertif siswa sebelum diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama berada pada kriteria sedang dan sesudah diberikan perlakuan termasuk ke dalam kategori tinggi. Jadi, layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat berpengaruh positif terhadap perilaku asertif siswa.
Kata Kunci : Perilaku Asertif; Layanan Bimbingan Kelompok; Teknik Sosiodrama.
File Selengkapnya.....