ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada dilapangan bahwa sarana dan prasarana di SMP Negeri 21 Semarang memadai akan tetapi belum digunakan secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan BK. Kegiatan layanan konseling individu masih jarang dilaksanakan dan berjalan kurang efektif dan hasil wawancara dengan siswa menunjukkan siswa masih merasa malu dan takut mengutarakan masalah pribadi dan cenderung pasif selama proses konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penggunaan sarana dan prasarana konseling dengan keefektifan layanan konseling individu Di SMP N 21 Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang pernah melaksanakan layanan konseling individu di SMP Negeri 21 Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologis. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi product moment.
Hasil analisis menunjukkan penggunaan sarana dan prasarana konseling termasuk dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 77%, keefektifan layanan konseling individu dalam kriteria efektif dengan persentase 77%, dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan sarana dan prasarana konseling dengan keefektifan layanan konseling yang ditunjukkan dengan nilai rhitung= 0,717 dengan nilai rtabel= 0,254 pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian harga rhitung : rtabel sehingga hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
Simpulan dari penelitian ini bahwa di SMP Negeri 21 Semarang (1) penggunaan sarana dan prasarana BK dalam kriteria baik, (2) keefektifan layanan konseling individu dalam kriteria efektif, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan sarana dan prasarana BK dengan keefektifan layanan konseling individu. Artinya semakin baik penggunaan sarana dan prasarana konseling maka semakin efektif layanan konseling individu. Oleh karena itu disarankan kepada kepala sekolah untuk senantiasa meningkatkan sarana dan prasarana serta menjaga dan memeliharanya. Bagi guru BK untuk mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan konseling individu dengan harapan semakin banyak siswa yang mengikuti konseling individu dapat meningkatkan citra guru BK di mata stakeholder sekolah. Bagi peneliti dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan pendekatan lain agar hasil yang diperoleh lebih luas dan lengkap.
Kata Kunci: Sarana, Prasarana, Layanan konseling individu
File Selengkapnya.....