ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasar pada fenomena di sekolah yaitu kinerja guru bimbingan konseling yang belum optimal.Pelayanan bimbingan dan konseling format kelompok dan format individu kurang berjalan dengan maksimal. Selain itu adanya penyusunan program yang tidak berdasarkan atas hasil need assessment menunjukkan implementasi aplikasi instrumentasi dan himpunan data kurang optimal dilakukan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi kinerja konselor ditinjau dari kompetensi professional di SMA Negeri Se-Kabupaten Batang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru bimbingan konseling di SMA Negeri Se-Kabupaten Batang dengan jumlah 25 orang guru bimbingan konseling. Oleh karena subyeknya kurang dari 100, sehingga penelitian ini menggunakan sampel jenuh.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.Angket yang digunakan menggunakan model skala Likert.Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase.
Hasil analisis deskriptif persentase diperoleh data kinerja konselor ditinjau dari kompetensi professional di SMA Negeri Se-Kabupaten Batangtergolong tinggi (83,1%). Rata-rata pencapaian persentase pada tiap komponen juga termasuk dalam kriteria tinggi yaitu menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli (82%); menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling (86%); merancang program bimbingan dan konseling (86%); mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif (83%); menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling (74,5%); memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional (83%).
Simpulan penelitian ini yakni konselor SMA Negeri Se-Kabupaten Batang telah dapat menguasai dan mengaplikasikan kompetensi profesionalnya dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dengan kriteria tinggi.Adapun saran yang diajukan kepada guru bimbingan konseling untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya dan kepada pihak sekolah untuk memfasilitasi dan mendorong guru dalam upaya meningkatkan kualitas kinerjanya dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Kata kunci: kompetensi professional, guru bimbingan dan konseling, konselor.
File Selengkapnya.....