ABSTRAK
Underpricing saham diukur dengan menggunakan initial return, dimana initial return adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana saat IPO dengan harga jual saham pada hari pertama di pasar sekunder. Investor menggunakan indikator initial return sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi investor untuk menilai saham yang potensial dan investor dengan hati-hati dapat mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya dengan memperhitungkan resiko yang akan terjadi terhadap pengaruh akibat perubahan kondisi makro ekonomi. Penelitian ini mencoba menganalisis determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) underpricing saham PT.BRI Tbk. Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Initial Return (IR), suku bunga SBI, inflasi, dan kurs Rp/USD dari Januari 2006- Desember 2008. Namun karena pada hasil regresi terdapat autokorelasi positif maka peneliti menggunakan fungsi dan model spesifikasi baru yakni dengan menerapkan distributed lag pada variabel SBI. Sehingga variabel yang digunakan adalah Initial Return (IR), suku bunga SBI(t-1), inflasi, dan kurs Rp/USD dari Januari 2006- Desember 2008.
Metode yang digunakan adalah regresi linier kuadrat terkecil (OLS) dengan eviews 5.1 dibuat dalam persamaan logaritma dan dalam bentuk model distributed lag. hasil regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan 0,79 atau 79%, yang berarti bahwa nilai suku bunga SBI(t-1), inflasi dan kurs Rp/USD dapat menjelaskan initial return sebesar 79% sedangkan 21% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa suku bunga SBI(t-1), kurs Rp/USD dan inflasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap initial return. Diketahui bahwa Fhitung (39,098) > Ftabel(5,327) yang berarti secara bersama-sama nilai suku bunga SBI(t-1), inflasi dan kurs Rp/USD mampu memberi pengaruh nyata terhadap variabel underpricing atau initial return. Namun pada uji parsial pada t-test ada 1 variabel independen yang tidak signifikan karena t-hitung < t-tabel yakni inflasi. Sedangkan variabel SBI(t-1) dan kurs berpengaruh nyata (signifikan) terhadap underpricing saham masing-masing dengan tingkat kepercayaan 99%. Di dalam persamaan ekonometrika tidak ditemukan terjadinya multikolinearitas karena Berdasarkan perhitungan dalam pengolahan data Eviews 5.1, korelasi antara variabel-variabel independen tidak lebih tinggi dari 0,85 atau 85%. Di dalam model yang diestimasi juga tidak mengandung korelasi serial (autokorelasi) antar faktor pengganggu (error term). Karena berdasarkan hasil pengujian L-M tes diperoleh nilai x2 hitung (obs*R-squared) lebih kecil daripada nilai x2 tabel pada signifikansi 1%. Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diimplikasikan bahwa sebaiknya bagi para investor yang akan menanamkan dananya dalam bentuk saham harus mengetahui keadaan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham seperti kurs dan tingkat suku bunga SBI, selain itu pemerintah juga harus mempertimbangkan kebijakan- kebijakan makro ekonomi
Kata kunci: Undepricing Saham/ Initial return, suku bunga SBI( t-1)., kurs, inflasi
File Selengkapnya.....