ABSTRAK
Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum penjualan perdana. Saham-saham yang tercatat di pasar perdana pada umumnya diminati investor karena memberikan initial return. Return ini mengindikasikan terjadinya underpricing saham dipasar perdana ketika masuk pasar sekunder. Underpricing adalah kondisi dimana harga saham pada waktu penawaran perdana relatif terlalu rendah dibandingkan harga dipasar sekunder. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis variable-variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing pada sektor saham keuangan di BEI untuk periode 2008-2011. Faktor-faktor tersebut adalah DER, ROA , EPS, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu, sehingga didapat sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan program SPSS 16 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawarn Saham, berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Sedangkan secara simultan diperoleh hasil variabel DER, ROA, EPS, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham berpengaruh secara signifikan tehadap underpricing. Simpulan penelitian ini, bahwa EPS, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawarn Saham, berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Sedangkan secara simultan diperoleh hasil variabel DER, ROA, EPS, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham berpengaruh secara signifikan tehadap underpricing. Saran bagi perusahaan supaya memperhatikan EPS, Ukuran, dan Prosentase saham yang ditawarkan agar tingkat underpricing yang terjadi tidak terlalu tinggi. Bagi investor hendaknya mempertimbangkan informasi yang terdapat dalam prospectus terutama mengenai informasi EPS, Ukuran perusahaan, prosentase penawaran saham.