ABSTRAK
Memberi persembahan merupakan salah satu panggilan orang Kristen dalam bergereja, sehingga pemberian persembahan merupakan suatu hal yang sudah melekat dengan jemaat. Dalam kehidupan orang Kristen pemberian persembahan selalu dilakukan di gereja pada setiap ibadah Minggu dan ibadah-ibadah lainnya, yang memiliki tujuan untuk pekerjaan kemuliaan Tuhan melalui pelayanan kesaksian yang di programkan oleh gereja. Namun, situasi sekarang menunjukkan bahwa banyak pelayanan kesaksian baik untuk kebutuhan di dalam gereja maupun di tengah masyarakat tidak berjalan dengan baik sehingga amanat Yesus juga kurang diperhatikan untuk dilaksanakan. Gereja sebagai tubuh Kristus memiliki fungsi internalnya dengan bertangung jawab guna mewujudkan kesejahteraan jemaat yang mengalami bencana alam dan kemiskinan dalam berbagai aspek. Gereja juga bertugas dan bertanggung jawab mengelola persembahan secara benar dan proporsional untuk pemenuhan kebutuhan operasional pelayanan gereja baik internal maupun eksternal. Maksudnya, persembahan dapat digunakan untuk membiayai pelayanan kesaksian yang dilakukan oleh gereja sehingga dapat mensejahterakan ekonomi jemaat dan dapat mengurangi tingkat kemiskinan sebagai wujud konkritnya. Pelayanaan kesakisan gereja dapat dilihat dari Surat 2 Korintus 9: 6-15 dengan mengunakan metode penelitian studi hermeneutik, metode ini adalah metode yang menyadari konteks sosio historis teks. Dari metode inilah maka persembahan memiliki peranan untuk menciptakan keadilan, kesatuaan dan keseimbangan dalam kehidupan berjemaat dan bergereja. Paulus juga menginginkan adanya kepedulian dalam kehidupan berjemaat Kristiani dan hal inilah yang harus dapat dilakukan oleh gereja zaman sekarang ini. Dimana gereja dapat berperan dengan baik dalam pelayanan kesaksian dengan menolong jemaat-jemaat Kristen dan menjalin persekutuan antar jemaat maupun bergereja.
Kata Kunci: Persembahan, Gereja dan Masyarakat dan Surat 2 Korintus 9.
File Selengkapnya.....