ABSTRAK
Visi misi pendidikan kewarganegaraan yaitu mengembangkan potensi individu agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif dan bertanggung jawab, untuk mencapainya maka diperlukan suatu pembelajaran yang mengusung nilai-nilai dan pengalaman belajar. Model pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran PKn, karena dalam pembelajaran ini menggunakan pembelajaran aktif yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik mendapatkan pengalaman langsung (nyata) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan watak Kewarganegaraan. Dengan model pembelajaran praktik belajar ini diharapkan siswa lebih dapat menangkap nilai-nilai karakter yang disampaikan, dan menerapkan nilai-nilai karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan SMA Kesatrian 1 Semarang berupaya mengembangkan potensi peserta didik dari ketiga ranah yang ada yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan mengusung 4 pilar pendidikan yaitu learning to do, learning to known, learning to be, dan learning to live together.
Penelitian ini dilakukan di SMA Kesatrian 1 Semarang dengan fokus penelitian pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan serta hambatan yang ditemui dalam pelaksanaannya. Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, kajian dokumen, dan wawancara. Sumber data yang diperoleh berasal dari informan (kepala sekolah, guru, dan siswa), aktivitas pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan, serta dokumen sekolah berupa perangkat pembelajaran dan dokumentasi pelaksanaan praktik belajar yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi alat. SMA Kesatrian mengembangkan praktik belajar Kewarganegaraan melalui dua cara, yaitu melalui kajian kebijakan publik dengan model pembelajaran Praktik Belajar Kewarganegaraan Kami Bangsa Indonesia dan studi lapangan dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning. Kajian kebijakan publik dilaksanakan dengan cara menganalisis kebijakan pulik dan membuat portofolio kelas, dilaksanakan pada kelas X semester genap tepatnya pada pembelajaran bab VI menganalisis sistem politik Indonesia. Untuk studi lapangan yang pernah dikunjungi yaitu studi lapangan ke Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Khusus Anak di Kutoarjo Jawa Tengah. Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru membuat perencanaan terlebih dahulu dengan membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, Silabus dan perencanaan lainnya. Penilaian yang dilakukan guru meliputi 2 hal yaitu penilaian produk dan penilaian sikap. Hambatan yang di temui saat pelaksanaan pembelajaran yaitu: waktu (jam pelajaran) PKn yang terbatas; guru masih menemui kendala dalam penyusunan RPP dan silabus untuk pelaksanaan pembelajaran studi lapangan dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning; karakter siswa yang beraneka ragam yaitu kemampuan dan motivasi siswa yang berbeda-beda. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, Pelaksanaan Praktik Belajar Kewarganegaraan tersebut dapat mengembangkan pengetahuan Kewarganegaraan, keterampilan Kewarganegaraan dan watak Kewarganegaraan. Selain itu Praktik Belajar Kewarganegaraan di SMA Kesatrian 1 Semarang menjadikan siswa aktif, antusias, membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Saran dari penelitian ini yaitu: (1) bagi guru agar lebih meningkatkan lagi management kelas baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Dalam hal perencanaan studi lapangan diharapkan guru juga dapat dimasukkan ke dalam RPP dan Silabus, sehingga pelaksanaan pra kegiatan seperti membuat instrument kegiatan dan paska kegiatan berupa pemaparan hasil kegiatan serta refleksi dapat dilaksanakan dengan maksimal dan terencana. Dalam hal pelaksanaan, untuk mengatasi siswa yang pasif maka diharapkan guru tidak hanya memberikan tugas kelompok namun dapat juga memberikan tugas individu kepada siswa sehingga siswa memiliki tanggung jawab pribadi dan tidak ada siswa yang pasif dalam pembelajaran (2) bagi sekolah diharapkan dapat mendorong guru-guru untuk tertib dalam hal membuat perencanaan pembelajaran, memanagement pelaksanaan pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran.
Kata Kunci: Praktik belajar kewarganegaraan, Pembelajaran, PKn
File Selengkapnya.....