ABSTRAKSI
Plato merupakan seorang tokoh sofis Yunani yg profesional, ahli tentang manusia, memiliki daya analisa dan spekulatif. Ketika itu Yunani menyembah para dewa, namun dalam kehidupan atau agama itu hanyalah suatu kehidupan yg naif, karena acuh terhadap perilaku etis. Dari situlah Plato mulai mengecam. Karena hakikat tujuan hidup adalah kebahagiaan, namun bukanlah pemuasan nafsu semata. Harus melihat kedua dunia, yaitu inderawi dan ide. Namun bagi Plato yg hakiki adalah dunia ide. inderawi hanyalah bayangan.
Penelitian ini terfokus pada dua pemikiran, yaitu pemikiran Plato dan Ajaran Islam. Salah satu pemikiran Plato yaitu tentang manusia, konsep manusia dalam pandangan Plato adalah berlandaskan bukti inderawi dan akal dalam pemikirannya. Dasar manusia menurut Plato adalah jiwa dan raga, Menurut Plato, manusia adalah makhluk ganda. Manusia memiliki tubuh yang "berubah", yang tidak terpisahkan dengan dunia indera, dan tunduk pada takdir yang sama seperti segala sesuatu yang lain di dunia ini.
Kedua pemikiran tersebut, ketika diteliti tentunya ditemukan kesamaan dan perbedaan, ini dikarenakan ada perbedaan dalam landasan berfikir mereka, serta tempat dan waktu yang berbeda juga ikut berperan dalam mempengaruhinya. Persamaannya yaitu, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia dan sempurna di antara makhluk-makhluk lainnya, karena manusia dianugrahi Allah berupa jiwa (akliah) dan raga. Sedangkan perbedaannya adalah landasan yang dipakai Plato dan Ajaran Islam dalam mengkriteriakan manusia, bagaimana agar menjadi manusia yang mulia? Keduanya sama menjawab Jiwa (akliah), namun akan menjadi beda jika metode yang mereka gunakan berbeda. Plato menggunakan metode rasional dan inderawi, sedangkan Ajaran Islam menggunakan metode keimanan yang berlandaskan (al-Quran dan Hadis).
Persoalan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengertian manusia, bagaimana konsep manusia menurut Plato, Bagaimana relevansi konsep manusia menurut Plato dengan Ajaran Islam. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana konsep manusia Plato dan relevansinya dengan Ajaran Islam. Secara umum keinginan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keilmuan khususnya dalam hal keilmuan kefilsafatan.