ABSTRAK
Sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Dakwah, sudah barang tentu Teater Wadas secara tidak langsung juga memiliki tanggung jawab terhadap proses dakwah melalui aktivitasnya. Proses dakwah merupakan suatu kegiatan yang pada hakekatnya terkandung proses penyuluhan (suluh = terang) dengan tujuan sederhana agar mad’u dapat mengetahui sesuatu hal sehingga diharapkan siap dan dapat menghadapi permasalahan dalam kehidupan. Hal inilah yang kemudian mendorong peneliti untuk melakukan kajian penelitian terhadap naskah yang pernah dipentaskan oleh Teater Wadas pada periode 2010-2012 dalam perspektif Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana materi dakwah yang terkandung dalam naskah pementasan Teater Wadas periode 2010-2012 dan bagaimana materi dakwah dalam naskah pementasan Teater Wadas periode 2010-2012 dalam perspektif BPI.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi serta ditunjang dengan wawancara. Sedangkan analisa dalam penelitian ini menggunakan analisa isi (content analysis). Berdasarkan pembahasan dan analisa yang peneliti lakukan diperoleh hasil bahwa:
Materi dakwah tentang aqidah tidak terkandung dalam semua naskah pementasan Teater Wadas periode 2010-2012. Dari tiga naskah, hanya dua naskah yang di dalamnya terkandung materi dakwah tentang aqidah yakni naskah "Atas Nama Cinta” dan “Yang Terkubur”. Materi aqidah yang terkandung dalam dua naskah tersebut berhubungan dengan keimanan kepada Allah, keimanan kepada Nabi/Rasul dan keimanan kepada takdir Allah. Keimanan kepada Allah menjadi materi terbanyak. Pemaparan materi tentang keimanan tidak hanya disampaikan dalam perilaku positif saja namun juga dalam adegan yang kontradiktif (berlawanan) untuk menunjukkan adanya aspek keimanan negatif yang seringkali dialami oleh umat Islam. Materi dakwah tentang syari’at hanya terkandung dalam naskah “Ya Fatimah” dan tidak ada dalam dua naskah lainnya. Materi dakwah tentang syari’at yang dipaparkan berhubungan dengan syari’at dalam berkeluarga dan bermasyarakat, khususnya yang berkaitan dengan berburuk sangka serta syari’at dalam menerima berita serta menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Materi dakwah tentang akhlak terkandung dalam seluruh naskah dengan klasifikasi sebagai berikut: naskah “Ya Fatimah” dominan dengan materi akhlak bermasyarakat dan berkeluarga; naskah “Atas Nama Cinta” terkandung materi akhlak yang lebih merata yakni akhlak kepada Allah, akhlak kepada orang lain, akhlak kepada masyarakat dan akhlak berkeluarga (suami-isteri); sedangkan dalam naskah “Yang Terkubur” materi akhlak lebih didominasi akhlak kepada Allah dan juga terkandung akhlak dalam berkeluarga (suami-isteri).
Dalam tinjauan BPI, materi dakwah yang disampaikan dalam tiga naskah Teater Wadas periode 2010-2012 merupakan metode tidak langsung dan merupakan tehnik baru yang belum ada dalam teori. Asas-asas BPI yang ada dalam materi dakwah pada tiga naskah yang diteliti meliputi asas kebahagiaan dunia dan akhirat, asas sosialitas manusia, asas kekhalifahan manusia, asas saling menghargai dan menghormati dan asas musyawarah. Materi- materi yang terkandung juga telah memenuhi tujuan BPI dalam upaya mencegah dan memecahkan masalah serta menjaga kondisi yang kesemuanya sangat bergantung pada kemampuan pembimbing dalam memberikan penjelasan dan arahan analisa isi naskah kepada mad’u yang berperan sebagai pembaca dan penikmat alur cerita naskah dengan berbagai dialog dan peran tokoh di dalamnya.
Materi dakwah tentang aqidah tidak terkandung dalam semua naskah pementasan Teater Wadas periode 2010-2012. Dari tiga naskah, hanya dua naskah yang di dalamnya terkandung materi dakwah tentang aqidah yakni naskah "Atas Nama Cinta” dan “Yang Terkubur”. Materi aqidah yang terkandung dalam dua naskah tersebut berhubungan dengan keimanan kepada Allah, keimanan kepada Nabi/Rasul dan keimanan kepada takdir Allah. Keimanan kepada Allah menjadi materi terbanyak. Pemaparan materi tentang keimanan tidak hanya disampaikan dalam perilaku positif saja namun juga dalam adegan yang kontradiktif (berlawanan) untuk menunjukkan adanya aspek keimanan negatif yang seringkali dialami oleh umat Islam. Materi dakwah tentang syari’at hanya terkandung dalam naskah “Ya Fatimah” dan tidak ada dalam dua naskah lainnya. Materi dakwah tentang syari’at yang dipaparkan berhubungan dengan syari’at dalam berkeluarga dan bermasyarakat, khususnya yang berkaitan dengan berburuk sangka serta syari’at dalam menerima berita serta menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Materi dakwah tentang akhlak terkandung dalam seluruh naskah dengan klasifikasi sebagai berikut: naskah “Ya Fatimah” dominan dengan materi akhlak bermasyarakat dan berkeluarga; naskah “Atas Nama Cinta” terkandung materi akhlak yang lebih merata yakni akhlak kepada Allah, akhlak kepada orang lain, akhlak kepada masyarakat dan akhlak berkeluarga (suami-isteri); sedangkan dalam naskah “Yang Terkubur” materi akhlak lebih didominasi akhlak kepada Allah dan juga terkandung akhlak dalam berkeluarga (suami-isteri).
Dalam tinjauan BPI, materi dakwah yang disampaikan dalam tiga naskah Teater Wadas periode 2010-2012 merupakan metode tidak langsung dan merupakan tehnik baru yang belum ada dalam teori. Asas-asas BPI yang ada dalam materi dakwah pada tiga naskah yang diteliti meliputi asas kebahagiaan dunia dan akhirat, asas sosialitas manusia, asas kekhalifahan manusia, asas saling menghargai dan menghormati dan asas musyawarah. Materi- materi yang terkandung juga telah memenuhi tujuan BPI dalam upaya mencegah dan memecahkan masalah serta menjaga kondisi yang kesemuanya sangat bergantung pada kemampuan pembimbing dalam memberikan penjelasan dan arahan analisa isi naskah kepada mad’u yang berperan sebagai pembaca dan penikmat alur cerita naskah dengan berbagai dialog dan peran tokoh di dalamnya.