ABSTRAK
Penelitian dengan judul “Strategi Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kepemimpinan Dakwah Santri di Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda Ngroto”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah pondok pesantren dalam meningkatkan kepemimpinan santri
di pondok pesantren assalafi miftahul huda ngroto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun metode sumber datanya yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi adapun analisa datanya mengunakan deskriptif kualitatif.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
- Bagaimana strategi dakwah dalam meningkatkan kepemimpinan santri di pondok pesantren assalafi miftahul huda ?
- Apa sumber daya yang diperlukan dalam meningkatkan kepemimpinan santri di pondok pesantren assalafi miftahul huda ?
- Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan kepemimpinan santri di pindok pesantren assalafi miftahul huda ?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren telah melakukan upaya untuk meningkatkan kepemimpinan dakwah santri dengan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan seperti: a) Mendirikan SMK Miftahul Huda, b) Mengadakan pengajian, c) Mendirikan koperasi, d) Mengadakan rekrutmen pembaca manaqib, e) Menyelengarakan pentas seni yang di isi berbagai macam pilihan (pembawa acara, qiro’ah, khitobah tiga bahasa (Arab, Inggris dan Jawa) Drama dan Teater), f) Mengadakan kegiatan diskusi, g) Membuat bulletin Miftahul Huda (BMH). Hal penting lainnya sebagai penunjang keberhasilan dalam meningkatkan kepemimpinan dakwah santri adalah dengan mengelola sumber daya yang ada di pondok pesantren meliputi Man, Money, Matherial, Manchines, Method dan Market. Adapun Faktor pendukung diantaranya adalah: dukungan pengasuh yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat, apresiasi santri, pengurus dan lembaga sekitar pondok sangat membantu terlaksananya berbagai kegiatan pondok, santri banyak yang termotivasi untuk mempelajari dan memperdalam ilmu agama serta dukungan yang kuat dari masyarakat dan faktor penghambat adalah: berbagai kegiatan yang dilakukan terkendala waktu karena bersifat non formal sedangkan banyak santri yang masih dalam tahap pendidikan formal, faktor kedewasaan yang dimiliki oleh santri, karena tidak semua santri memiliki pemikiran dan tingkat emosional yang sama.