ABSTRAK
Setiap mahkluk hidup memerlukan makanan, dimana fungsi dari makanan itu dapat berpengaruh didalam tubuhnya. Selain member pengaru makanan juga dapat memberikan rasa pengetahuan, nilai budaya, nilai seni, symbol, dan kearifan local dari sebuah suku bangsa yang menjadikannya popular dan banyak berkembang hingga saat ini.seiring perkembangan nya waktu makanan kini sudah berubah wujud bukan hanya menjadi sebuah kebutuhan atau pun nutrisi. Saat ini makanan telah berkembang menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat. Selain sebagai gaya hidup makanan juga saat ini menjadi sebagai jati diri suku bangsa, terutama pakkat. Pakkat dikenal sebagai makanann yang berasal dari mandailing dan kebanyakan yang mengkonsumsi pakkat ini adalah orang dewasa, serta kehadiran pakkat pun sangat sulit untuk dijumpai pada hari biasa.
Proses penelitian yang dilakukan menggunakan metode etnografi yang bertujuan mendeskripsikan secara utuh dan menyeluruh mengenai pakkat 9 pucuk rotan) pada masyarakat Mandailing, dengan menggunakan pendekatan observasi dan wawancara terhadap masyarakat Melayu Hamparan Perak. Dalam proses pengumpulan data lapangan yang dilakukan, peneliti menemui beberapa informan yang mengetahui seluk-beluk pembuatan dan pengetahuan mengenai khasiat dari pakkat tersebut di Kota Medan.
Penelitian ini mendapatkan data lapangan bahwa pakkat merupakan makanan khas mandailing yang banyak diyakini dapat membuat yang memakan pakkat ini memiliki selera makan yang tinggi. Selain itu pakkat juga dapat membantu mengurangi berbagai jenis resiko seperti jantung, asam urat, masuk angin, diare, gula. Dan masih banyak lagi khasiat dari pakkat ini. Selain itu biasanya yang mengkonsumsi pakkat ini kebanyakkan adalah kalangan orang dewasa yang sudah terbiasa mengkonsumsi pakkat guna menambah selera makan.
Kata Kunci : Etnofood, Simbol, Masyarakat Mandailing, Pengetahuan
File Selengkapnya.....