ABSTRAK
Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang paling sempurna, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertakwa, tidak ada kecacatan dan kekurangan didalamnya. Al-Qur’an diturunkan menggunakan bahasa Arab sebagaimana yang terdapat dalam surat As-Shu’ara: 195 ( نﺎﺴﻠﺑ ﻦﯿﺒﻣ ﻲﺑﺮﻋ). Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an. Dalam mempelajari bahasa Arab terdapat beberapa ilmu penting yakni salah satunya adalah ilmu Dalalah (ilmu semantik) yang mana di dalamnya membahas aspek yang mempengaruhi makna sebuah kata ataupun kalimat.
Pokok permasalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah: (1) terdapat pada ayat mana saja kata Hakama dan derivasinya dalam al-Qur’an, (2) homonimy yang terkandung pada kata Hakama dan derivasinya dalam al-Qur’an. Adapun tujuan dalam pembahasan skripsi ini yakni: untuk mengetahui ayat-ayat yang didalamnya terdapat kata Hakama dan derivasinya dalam al-Qur’an, serta untuk mengetahui macam-macam homonimy kata Hakama dan derivasinya dalam al-Qur’an.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. penulis mendeskripsikan makna kata Hakama dan derivasinya menurut para ahli bahasa dan tafsir, kemudian mengklasifikasikan macam-macam homonimy kata Hakama dan derivasinya dalam al-Qur’an.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
- Di dalam al-Qur’an peneliti menemukan: 1) kata Hakama dan bentuknya yakni sebanyak tiga ayat, 2) kata hukkam sebanyak 1 ayat, 3) kata Hukmu dan jenisnya sebanyak 30 ayat,4) kata Hakaman 3 ayat, 5) kata Hikmah 20 ayat, 6) kata Hakim dan jenisnya 97 ayat, 7) kata Ahkam 2 ayat dan 8)kata Muhkamatun dan Muhkamaat 2 ayat. Akan tetapi tidak semua kata Hakama dan derivasinya yang ada dalam al-Qur’an merupakan homonimy
- Makna kata Hakama dan derivasinya adalah; 1) Kata Hakama dan bentuknya mempunyai makna: (1) membagi atau memisah (Q.S Ghafir: 48), dan (2) memutuskan sebuah perkara (Q.S Al-Maidah: 42 dan An-Nisa’: 58). 2) Kata Hukmu dan jenisnya mempunyai makna: (1) Hikmah (Q.S Yusuf: 22, al-Anbiya’: 74 dan Asy-Syu’ara’: 21 ), (2) kenabian (Q.S Maryam: 12 dan Al-Qasas: 14), (3) ilmu dalam hal keagamaan (Q.S Al-Anam: 89, Al- Anbiyaa: 79 dan Asy-Syu’ara’: 83), (4) hukum syariat (Q.S Ali-Imran: 79), (5) memisahkan dua perkara (Q.S Al-Jasiya: 16), (6) ketetapan (Q.S Al-Maidah: 43 dan 50, Al-Anam: 57 dan 62, Yusuf: 40 dan 67, Gafir: 12, At-Tur: 48, Al-Mumtahinah: 10, Al- Qalam: 48, al-Insan: 24, Ar-Ra’d: 37 dan 41, Al-Kahfi: 26, An-Naml: 78, Asy-Syura: 10 dan Al-Anbiya: 78). 3) Kata Hakaman mempunyai makna: (1) orang yang adil yang menetapkan hukum (Q.S an-Nisaa: 35), dan (2) hakim (al-Anam: 114). 4) Kata Hikmah mempunyai makna: (1) perkataan yang sesuai dengan kebenaran (Q.S Al-Isra’: 39), (2) Ilmu (pemahaman) (Q.S Al-Baqarah: 269, Al-Imran: 48, An-Nisa’: 54, Al-Maidah: 110 dan Luqman: 12), (3) kenabian (Q.S Ali-Imran: 81, saad: 20 dan Az-Zukhruf: 63), (4) sunnah Nabi (Q.S Al-Imran: 164 dan Al-Baqarah: 151), (5) mengetahui kebenaran perkataan dan perbuatan (Q.S Al-Baqarah: 231), (6) Hukum Al-Quran (Q.S Al-Jumu’ah: 2), (7) syariat agama (Q.S Al-Baqarah: 129 dan An-Nisa’: 113), (8) tulisan atau ucapan yg menjadi hukum (Q.S An-Nahl: 125). 5) Kata Hakim dan jenisnya. Didalam al-Qur’an kata hakim dan jenisnya terdapat 97 ayat, makna yg terkandung di dalamnya:(1) lailatul Qadar (Q.S Ad-Dukhan: 4), (2) Al-Qur’an sebagai hukm (Q.S Ali-Imran: 58, Yunus: 1, Yasin: 2 dan Az-Zukhruf: 4), (3) ayat al-Qur’an yang menjadi sumber hukm bagi Allah (Q.S Luqman: 2), (4) nama Allah atau sifat Allah, ayat yang mempunyai makna ini yakni terdapat 91 ayat (Q.S Al-Baqarah: 32, 129, 209, 220, 228, 240 dan 260, Ali-Imran: 6, 18, 62 dan 126, An-Nisa’: 26, Al-Maidah: 38 dan 118, Al-Anam: 18, 73, 83, 128 dan 139, Al- Anfal: 10, 49, 63, 67 dan 71, At-Taubah: 15, 28, 40, 60 dan 71, An-Nisa’: 11, 17, 24, 56,92, 104, 111, 130, 158, 165 dan 170, Al-Ahzab: 1, Al-Fath: 4, 7 dan 19, Al-Insan: 30).