ABSTRAK
Produksi yang berada di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat sebagian besar adalah produksi tempe. Produksi tempe kebanyakan dilakukan oleh industri rumah tangga. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang secara umum dikenal sebagai “ ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal, bahan baku, dan tenaga kerja tehadap produksi tempe, serta mengetahui strategi pengembangan produksi tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sample menggunakan sample jenuh (sensus). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda dan analisis SWOT.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal berpengaruh negative dan signifikan terhadap produksi tempe, Bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi tempe, Tenaga kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap produksi tempe. Modal, bahan baku dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi tempe secara simultan, dan dalam analisis statistik diketahui bahwa semakin besar modal yang digunakan maka produksi semakin menurun. Hal ini merupakan kelemahan dari industri tempe yang berada di wilayah Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Oleh karena itu strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan pada produksi tempe di wilayah Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat berdasarkan analisis SWOT adalah strategi WO. Strategi WO yaitu strategi untuk memperkecil kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Kata Kunci: Produksi tempe, modal, bahan baku, tenaga kerja dan strategi pengembangan
File Selengkapnya.....