ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Kenakalan Remaja Dalam Komunitas Geng Motor (Studi Kasus Pada Remaja Geng Motor P-dox Duren Sawit Jakarta Timur)”, dilatarbelakangi dengan menjamurnya geng motor di Jakarta. Geng motor yang diisi oleh kalangan remaja, sering melakukan perilaku negatif atau menyimpang dari norma-norma sosial di masyarakat. Kenakalan atau perilaku menyimpang yang ditunjukkan oleh para remaja geng motor, seperti balapan liar, narkoba, berjudi, tawuran antar geng motor, perusakan fasilitas umum, dan sek bebas, yang sangat meresahkan masyarakat dan menyimpang dari norma-norma. Ada dua konsep utama yang akan digunakan dalam skripsi ini yaitu geng motor dan kenakalan remaja. Geng motor ialah kelompok remaja yang anggotanya selalu bersama-sama secara teratur, dan mereka menentukan sendiri kriteria keanggotaannya. Kenakalan Remaja ialah prilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda yang memiliki gejala sakit (patologi) secara sosial pada anak remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga hal itu membentuk tingkah laku yang menyimpang. Selain itu skripsi ini juga akan menggambarkan fenomena geng motor dengan teori anomi dan tindakan non konformitas, serta teori fungsi dan disfungsi dari Robert King Merton, dimana suatu institusi tidak harus selalu berfungsi atau tidak berfungsi tetapi berfungsi untuk sekelompok orang tertentu dan tidak berfungsi bagi kelompok orang yang lain. Teori anomi Merton adalah kemacetan dalam struktur kebudayaan, yang terjadi terutama pada saat ada ketidaksesuaian antara norma kebudayaan dan norma tujuan untuk bertindak sesuai dengan keinginan mereka.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara komunitas geng motor P-dox. Berdasarkan penelitian ini menyimpulkan bahwa kenakalan yang dilakukan oleh komunitas geng motor P-dox adalah balap liar, mengkonsumsi minuman keras dan narkoba, seks bebas serta bermain judi. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan yaitu faktor lingkungan keluarga, adanya persoalan ketidakpuasan terhadap keluarga karena terdapat ketidakharmonisan antara orang tua dan anak sehingga remaja merasa diabaikan di dalam lingkungan keluarga, kemudian faktor lingkungan pergaulan, yaitu pencarian jati diri dan rasa kesetiakawanan yang sangat kuat dengan cara melakukan tindakan negatif, dan faktor hubungan sosial dengan masyarakat sekitar, yaitu lingkungan sosial yang pasif, tidak memberikan sanksi sosial ataupun sanksi lainnya yang bersifat tegas kepada remaja geng motor P-dox yang melakukan tidak kenakalan. Adapun dampak kenakalan yang dilakukan remaja, bagi dirinya sendiri, seringnya terkena razia kepolisian yang membuatnya dipukuli oleh aparat kepolisian, terkena penyakit dari kenakalan yang dilakukannya, seperti muntah darah dan penyakit kelamin, serta bagi remaja wanita berakibat pada kehamilan diluar nikah dan pernikahan usia dini.