ABSTRAK
Fuel ratio merupakan suatu perbandingan yang menyatakan jumlah konsumsi bahan bakar yang diperlukan untuk mendapatkan satu bcm material lapisan batuan penutup (overburden). Berdasarkan Performance Handbook Caterpillar Edition 38 section 22 page 14, “fuel efficiency is the term used to relate fuel consumption and machine productivity”. Di PT. Berau Coal fuel efficiency lebih dikenal dengan fuel ratio. Kegiatan pengupasan material lapisan batuan penutup di PT. Berau Coal dilakukan dengan menggunakan peralatan yang mengkonsumsi bahan bakar solar. Konsumsi bahan bakar yang besar yang tidak diikuti dengan produksi yang optimal menyebabkan fuel ratio semakin besar.
Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan nilai fuel ratio pada kegiatan pengupasan lapisan batuan penutup di Pit Gaharu Kapur, Sambarata Mine Operation, PT. Berau Coal. Untuk mengoptimalkan fuel ratio tersebut, dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan produktivitas alat, yaitu kemiringan jalan dan jarak angkut. Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil analisis pengaruh kemiringan jalan dan jarak angkut terhadap fuel ratio. Pada analisis pengaruh kemiringan jalan terhadap fuel ratio dilakukan pada jarak angkut tetap yaitu 2700 meter, sementara analisis pengaruh jarak angkut terhadap fuel ratio dilakukan pada kemiringan jalan tetap, yaitu 3.2%. Hasil analisis regresi linier pengaruh kemiringan jalan terhadap fuel ratio menghasilkan persamaan : y = 0.2x + 1.142, sementara analisis regresi linier pengaruh jarak angkut terhadap fuel ratio menghasilkan persamaan : y = 0.676x + 1.142.
Dari hasil pengamatan lapangan, secara umum konsumsi bahan bakar alat gali-muat berada pada kondisi tinggi, sementara konsumsi bahan bakar alat angkut berada pada kondisi menengah. Nilai fuel ratio dari data aktual secara umum lebih besar daripada nilai fuel ratio berdasarkan studi literatur. Dari hasil perhitunga regresi linier, diperoleh parameter yang paling sensitif terhadap fuel ratio adalah jarak angkut. Setiap peningkatan jarak angkut sebesar 10% menyebabkan kenaikan fuel ratio sebesar 6%, sementara setiap peningkatan kemiringan jalan sebesar 10% menyebabkan kenaikan fuel ratio sebesar 2%.