ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur-unsur kebudayaan yang mencerminkan warna lokal etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur, (2) unsur intrinsik dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur yang merefleksikan warna lokal etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka, dan (3) pandangan stereotip masyarakat suku Melayu Bangka terhadap masyarakat suku Tionghoa Bangka, juga sebaliknya, pandangan stereotip masyarakat suku Tionghoa Bangka terhadap masyarakat suku Melayu Bangka yang digambarkan dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur karya Sunlie Thomas Alexander. Penelitian difokuskan pada permasalahan mengenai warna lokal yang dikaji menggunakan pendekatan sosio- kultural. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Analisis data dilakukan dengan kategorisasi, penabelan data, dan interpretasi. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (semantis) dan reliabilitas (intrarater).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) warna lokal dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur yang ditunjukkan melalui unsur-unsur kebudayaan terdiri dari sistem kepercayaan (identitas agama, tradisi ziarah Cin Min, reinkarnasi), mata pencaharian (pertambangan dan cocok tanam lada putih), pengetahuan tentang mitos dan legenda, organisasi sosial, bahasa Melayu dan bahasa Hakka, sistem teknologi (mesin pertambangan), dan lukisan dewa-dewa dan khayangan sebagai wujud kesenian; (2) unsur intrinsik fiksi yang mencerminkan warna lokal dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur terdiri dari tema (mitos), tokoh-tokoh fiktif yang mewakili cara berpikir orang Melayu dan Tionghoa di Bangka, latar tempat (lahan eks tambang), dan latar waktu (kemunculan burung Kuwok di malam bulan mati); (3) pandangan stereotip suatu etnis kepada etnis lainnya (Melayu kepada Tionghoa dan Tionghoa kepada Melayu) terbentuk dari gesekan dan interaksi sosial yang terjadi antara dua etnis tersebut (pandangan stereotip orang Tionghoa terhadap orang Melayu yang gemar melanggar ajaran agamanya, dan pandangan stereotip orang non-Tionghoa kepada orang Tionghoa sebagai penyembah berhala).
Kata Kunci: warna lokal, unsur-unsur kebudayaan, etnis Melayu dan etnis
Tionghoa, pandangan stereotip.