ABSTRAK
Skripsi dengan judul Peran LSM HUMUS Dalam Pemberdayaan Anak Jalanan Di Wilayah Pasar Proyek Bekasi Timur, dilatarbelakangi dengan semakin meningkatnya angka anak jalanan saat ini, khususnya di wilayah Bekasi. Banyak anak jalanan dalam mencari kebutuhan ekonomi, menjadi seorang pengamen, pengemis, pemulung, pedagang asongan. Pemerintah memiliki regulasi terhadap nasib para pekerja anak, tetapi pemerintah belum sanggup menangani permasalahan anak jalanan. Oleh karena itu diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat maupun LSM dalam memecahkan permasalahan anak jalanan. Melihat permasalahan anak jalanan yang semakin meningkat, untuk itu peran serta masyarakat dan LSM diharapkan dapat mereduksi angka anak jalanan melalui program-program pemberdayaan bagi anak jalanan, lalu bagaimana peran LSM HUMUS dalam pemberdayaan anak jalanan di wilayah Pasar Proyek Bekasi Timur, apa saja program-program dalam pemberdayaan anak jalanan, bagaimana respons anak jalanan terhadap pemberdayaan, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam program pemberdayaan.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, di mana peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan, melihat, mengamati keadaan sosial masyarakat, anak-anak jalanan Komunitas Pinggir Kali Pasar Proyek, Bekasi Timur dan LSM HUMUS. Objek penelitian yang diteliti adalah LSM HUMUS, anak-anak jalanan dan masyarakat sekitar. LSM HUMUS merupakan salah satu LSM yang konsen terhadap anak jalanan di wilayah Bekasi Timur, aktif dalam hal pemberdayaan dalam bidang pendidikan. Di dalam pemberdayaan LSM HUMUS menjalankan program-program pendidikan, seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), bimbingan belajar, pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C, pendidikan keagamaan, beasiswa sekolah formal, konseling anak dan keluarga, dan kesenian.
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa LSM HUMUS memberikan pemberdayaan berupa program-program pendidikan seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), bimbingan belajar, pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C, pendidikan keagamaan, beasiswa sekolah formal, konseling anak dan keluarga, dan kesenian. Respons dari anak jalanan yang cukup baik dalam menerima program dan respons orang tua dan masyarakat yang cukup baik dalam mendukung keberadaan LSM HUMUS di dalam menjalankan program. Terdapat juga faktor pendukung, seperti ada motivasi anak jalanan untuk belajar, adanya para pendidik untuk mengajar, fasilitas-fasilitas yang cukup memadai, dan dukungan masyarakat sekitar. Adapun faktor penghambat di dalam menjalankan setiap program kegiatan, seperti pendanaan atau finansial, sikap mental anak jalanan yang terbiasa di jalan sehingga sulit diatur, pekerja sosial yang keluar masuk silih berganti, dan tradisi masyarakat setempat yang merupakan masyarakat miskin.