ABSTRAK
Pada suatu masa, banyak sekali mauled atau qasidah-qasidah yang menceritakan tentang Rasulullah SAW salah satunya maulid Simtut Duror yang terdiri dari 35 bait nan indah dengan sebutan Simtut Duror. Qasidah ini dibuat oleh seorang sufi sekaligus waliyullah bernama al – Habsyi Nama lengkapnya adalah Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi , dilahirkan di kota Qasam, sebuah kota dinegeri hadramat pada 42 Syawal 9431 H , kemudian beliau tumbuh di desa Bushair dan akhirnya wafat di Kota Palembang pada tahun 9131 H .
Fokus atau rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 9). Apa saja unsur-unsur intrinsik di dalam Qasidah Simtut Duror karya Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi? Dengan adanya permasalahan ini, maka penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ilmu analisis sastra untuk membantu menganalisis permasalahan yang dikemukakan.
Dengan demikian, dari hasil penelitian dan analisis penulis, maka unsur- unsur intrinsik di dalam Qasidah Simtut Duror karya Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi yakni tema (al-Maudhu’) yakni do’a dan pujian kepda nabi Muhammad Saw, do’a kepada umat dan keluarga nabi Muhammad Saw, pujian dan harapan, kelahiran nabi Muhammad Saw, harapan syafa’at, akhlaq rasulullah Saw. Dan emosi (‘athifah) yakni harapan, kebahagiaan dan kekaguman, Adapun gaya bahasa (ushlub) meliputi tasybih, isti’arah makniyah, isti’arah tashrihiyah, kinayah, majaz mursal, thibaq ijabi, ithnab dan sejenisnya, dan kalam insya’ tholabi. Sedangkan imajinasi (Khayal) yakni tasybih, isyti’aroh makniyah, isyti’arah tashrihiyyah, kinayah dan majas mursal. Bentuk kalimat dalam simt al-durar terdiri atas 35 bait berbentuk nadzam dan berbentuk prosa 93 fasal.
Kata kunci : Anashir al – Dakhiliyah , Qasidah Shimthu’d-Durar, Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi.
File Selengkapnya.....