ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji tentang sosialisasi peran gender tradisional pada anak di Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Al-Ihsan. Penelitian ini dilakukan untuk memahami pandangan orang tua terhadap peran gender anak dan cara orang tua mensosialisasi peran gender pada anak. Serta ingin memahami cara anak mempelajari peran gender dari keluarga, sekolah dan teman sebaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Terdapat tiga kategori informan yaitu orang tua, anak dan guru. Kerangka teori yang digunakan adalah teori belajar sosial (social learning theory) dan teori perkembangan kognitif (cognitive development theory).
Hasil penelitian menemukan bahwa semua informan orang tua memiliki pandangan peran gender bahwa anak laki-laki memiliki sikap maskulin sedangkan anak perempuan memiliki sikap feminim. Cara informan orang tua dalam mensosialisasikan peran gender pada anak, diantaranya melalui penjelasan sikap anak, pemilihan pola pengasuhan yang tepat, permainan, teman sebaya, perlengkapan kebutuhan anak seperti model pakaian, tas dan lainnya yang disesuaikan dengan jenis kelamin anak dan konstruk budaya masyarakat. Cara anak mempelajari peran gender yang sesuai dengan jenis kelaminnya dari orang tua (keluarga) yaitu dalam bentuk penjelasan sikap yang tepat, pemilihan permainan, teman sebaya, cita-cita, warna yang berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan. Sementara dari lingkungan sekolah khususnya guru yaitu terdapat beberapa kegiatan yang memang disengaja untuk membedakan antara anak laki dan perempuan seperti pada kegiatan baris berbaris dan mencuci tangan. Hal ini untuk mengenalkan identitas sesuai dengan jenis kelamin masing-masing baik bagi anak laki-laki maupun anak perempuan. Sedangkan dengan teman sebaya, anak mempelajari sosialisasi peran gender melalui pemilihan teman serta pemilihan mainan yang sesuaikan dengan jenis kelaminnya.