ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang “Tasawuf dan Perubahan Sosial di Cirebon: Kontribusi Tarekat Syattariyah Terhadap Perkembangan Institusi Keraton, Pondok Pesantren, dan Industri Batik”. Tujuan dari penelitian ini ialah menjelaskan kontribusi tarekat Syattariyah terhadap perubahan sosial yang dilihat dari perkembangan institusi keraton, pondok pesantren, dan industri batik di Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan audio-visual. Selanjutnya, data-data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara induktif menjadi tema-tema khusus yang selanjutnya dianalisis menggunakan kerangka teori. Adapun kerangka teori yang digunakan ialah teori strukturasi Giddens mengenai peran agency (reflexive monitoring of action, rasionalization of action, dan motivation of action) dan konsep substantivies (signifikansi, dominasi, dan legitimasi).
Dari hasil analisis menggunakan teori strukturasi, dapat dilihat kontribusi tarekat Syattariyah di Cirebon terhadap: berdirinya institusi keraton, pesantren, dan industri batik; serta menyinergikan antara tradisi dan modernisasi di tengah perubahan sosial di ketiga institusi tersebut. Fenomena perubahan sosial yang dianalisis ialah perubahan dari masyarakat Hindu ke Islam pada abad ke-16; serta modernisasi di keraton, pesantren, dan industri batik pada abad ke-20. Dari hasil analisis kedua fenomena perubahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tarekat Syattariyah di Cirebon berkontribusi dalam: (i) memelopori perubahan dari masarakat Hindu ke Islam melalui proses invantion (kombinasi unsur tradisi Hindu dan ajaran Islam); dan (ii) menyinergikan antara tradisi ke-Islaman di Cirebon yang bernuansa sufistik dengan modernisasi di keraton, pesantren, dan industri batik. Dengan demikian, hasil penelitian ini membuktikan bahwa tarekat bukanlah aktor yang pasif, eksklusif, atau anti-perubahan. Tarekat dapat menjadi aktor yang aktif, yang dapat berkontribusi dalam menciptakan dan menyinergikan perubahan di institusi keraton, pondok pesantren, dan industri batik di Cirebon.