ABSTRAK
Rumah Sakit Panti Rapih (RSPR) adalah salah satu rumah sakit yang ikut serta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sejak Mei 2014 sampai dengan April 2015 telah terjadi kenaikan jumlah kunjungan pasien per bulan secara signifikan sebesar 314%. Kenaikan ini diikuti dengan kenaikan kebutuhan obat-obatan JKN. Penggunaan tarif Indonesian-Case Based Groups (INA-CBG’s) menuntut pelayanan yang efisien dan efektif, termasuk dalam pengadaan obat JKN.
Penelitian ini adalah penelitian observasional (non-eksperimental). Untuk perencanaan pengadaan obat JKN, dalam penelitian ini dilakukan analisis nilai pakai, analisis nilai investasi, dan analisis ABC indeks kritis untuk mengetahui obat JKN mana saja yang termasuk kelompok A, B, dan C indeks kritis. Selanjutnya dilakukan peramalan kebutuhan obat kelompok A indeks kritis dengan metode Double Exponential Smoothing untuk setiap bulan mulai Juli sampai dengan Desember 2015. Dilakukan juga perhitungan Economic Order Quantity (EOQ), ReOrder Point (ROP), dan Safety Stock (SS) untuk setiap bulan mulai Juli sampai dengan Desember 2015.
Masih ada beberapa hal dalam sistem pengelolaan obat yang belum sepenuhnya sesuai dengan standar. Hasil perhitungan analisis ABC indeks kritis menunjukkan sembilan obat JKN masuk dalam kelompok A indeks kritis. Setelah dilakukan perhitungan peramalan kebutuhan obat, didapatkan juga hasil perhitungan EOQ, ROP, dan SS untuk masing-masing bulan dari Juli sampai dengan Desember 2015. Adanya perhitungan ini bermanfaat untuk membantu unit logistik dalam pengadaan obat JKN sehingga terjadi keseimbangan antara tingkat pelayanan dan biaya.
Kata kunci: JKN, pengadaan obat, analisis ABC indeks kritis, peramalan kebutuhan.
File Selengkapnya.....